Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Produksi Batu Bara 8,2 Juta Ton Semester I/2023

Indo Tambangraya Megah (ITMG) memproduksi sebanyak 8,2 juta ton batu bara pada semester I/2023, tumbuh 7 persen secara tahunan.
Indo Tambangraya Megah (ITMG) memproduksi sebanyak 8,2 juta ton batu bara pada semester I/2023, tumbuh 7 persen secara tahunan.
Indo Tambangraya Megah (ITMG) memproduksi sebanyak 8,2 juta ton batu bara pada semester I/2023, tumbuh 7 persen secara tahunan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencetak produksi batu bara sebanyak 8,2 juta ton sepanjang semester I/2023. Produksi ini meningkat 7 persen secara tahunan. 

Mengacu pada riset Mirae Asset Sekuritas dan Aldiracita Sekuritas, produksi batu bara ITMG selama kuartal II/2023 tumbuh 16 persen secara tahunan menjadi 4,4 juta ton. Sementara itu, sepanjang semester I/2023, produksi batu bara ITMG mencapai 8,2 juta ton atau naik 7 persen year on year (yoy). 

Kemudian, dari sisi penjualan batu bara ITMG pada semester I/2023 meningkat 19 persen yoy di kuartal II/2023 menjadi 5,4 juta ton. 

Dengan hasil di kuartal II/2023 tersebut, volume penjualan batu bara ITMG sepanjang 6 bulan pertama 2023 mencapai 9,9 juta ton. 

Meski volume produksi dan volue penjualan ITMG mengalami peningkatan sepanjang semester I/2023, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) ITMG turun 25 persen secara kuartal ke kuartal menjadi sebesar US$114 per ton di kuartal II/2023. 

Hal ini juga membuat ASP ITMG di semester I/2023 mengalami penurunan 25 persen secara tahunan menjadi US$131 per ton.

Sebelumnya, Direktur Corporate Communication and Investor Relations ITMG Yulius Gozali mengatakan ITMG tak mengubah target produksinya pada tahun ini.

"Sampai saat ini, target volume produksi untuk tahun 2023 masih di kisaran 16,6 juta hingga 17 juta ton," kata Yulius kepada Bisnis belum lama ini. 

Sementara itu, volume penjualan ITMG tahun ini ditargetkan sebesar 21,5 juta ton hingga 22,2 juta ton pada 2023. 

Yulius juga menuturkan, dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20 persen harga jualnya telah ditetapkan, 45 persen mengacu pada indeks harga batu bara, sedangkan sisa 35 persen belum terjual.

Dengan hasil kinerja semester I/2023 ini, Analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov tak mengubah rekomendasi hold untuk saham ITMG, dengan target harga yang tak berubah pada Rp27.000 per saham. 

Begitu pula Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan dan Abyan H. Yuntoharjo memilih untuk mempertahankan rekomendasi trading buy terhadap saham ITMG, dengan target price (TP) Rp30.400. 

Risiko terhadap saham ITMG menurut Mirae Asset Sekuritas datang dari rendahnya harga batu bara dan penjualan batu bara dari yang diharapkan, kompetisi dengan batu bara dari Rusia dan Australia di pasar ekspor, dan perubahan regulasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper