Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edwin Soeryadjaya Borong Saham Saratoga (SRTG) Rp8 Miliar

Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Keuangan Lany Djuwita di sela-sela RUPST dan RUPSLB Saratoga. Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). /JIBI-Nurul Hidayat
Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edwin Soeryadjaya (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Keuangan Lany Djuwita di sela-sela RUPST dan RUPSLB Saratoga. Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). /JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).

Manajemen SRTG mengumumkan, Presiden Komisaris Saratoga Edwin Soeryadjaya menambah kepemilikan sahamnya di SRTG. Pembelian saham mencapai 5,1 juta saham dengan harga pembelian Rp1.575 per saham sehingga total transaksi mencapai Rp8,03 miliar.

"Tujuan transaksi pembelian saham SRTG oleh Presiden Komisaris Saratoga Edwin Soeryadjaya adalah investasi," jelas manajemen SRTG.

Transaksi saham dilakukan pada 11 Agustus 2023. Edwin Soeryadjaya memborong saham SRTG 5,1 juta saham melalui PT Trimitra Utama Selaras (TUS).

Kini, Edwin Soeryadjaya memiliki saham SRTG secara langsung sebanyak 4,51 miliar saham atau 33,28 persen dan tidak langsung 2,33 miliar saham atau 17,24 persen melalui TUS, PT Unitras Pertama (UP), PT Nonferindo Utama (NFU), dan PT Pandu Dian Pertiwi.

Saratoga juga merupakan perusahaan terafiliasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Sandiaga memegang 2,91 miliar saham SRTG atau setara 21,51 persen.

Dari sisi kinerja keuangan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp1,5 triliun, naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sebagai perusahaan investasi, pada semester I-2023 Saratoga mencatatkan net asset value (NAV) sebesar Rp47,5 triliun. Posisi tersebut turun 20,3 persen dibanding periode semester I/2022 yang tercatat sebesar Rp60 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan, SRTG mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp12,21 triliun hingga semester I/2023. Posisi tersebut berbalik dari laba bersih Rp3,31 triliun pada semester I/2022.

Rugi disebabkan oleh pengusutan pendapatan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya yang tercatat menjadi minus Rp15 triliun dari sebelumnya untung Rp2,7 triliun.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan perusahaan secara konsisten terus mengoptimalkan setiap peluang investasi baru sebagai langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper