Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (9/8/2023) ke 6.884,82.
Perdagangan IHSG hari ini disertai dengan pencatatan saham perdana PT Mutuagung Lestari Tbk. (MUTU), PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI), dan PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk. (LMAX).
IHSG menguat 0,23 persen sesaat setelah pembukaan dan sempat menyentuh level tertinggi 6.885,29 dan terendah 6.876,78. Sampai pukul 09.01 WIB, sebanyak 154 emiten mengawali perdagangan di zona hijau, 82 emiten melemah, dan 284 lainnya masih berada di harga yang sama dengan penutupan sesi perdagangan sebelumnya.
Indeks-indeks sektoral dibuka fluktuatif dengan kenaikan terlihat pada sektor energi sebesar 0,16 persen dan industri dasar menguat 0,19 persen.
Sementara itu, sektor teknologi melemah 0,17 persen dan konsumer non-cyclical turun sebesar 0,03 persen.
Dari saham-saham berkapitalisasi besar, emiten batu bara BYAN memimpin kenaikan dengan apresiasi harga 1,29 persen. Selanjutnya BBRI naik 0,89 persen dan BBNI menguat 0,84 persen.
Baca Juga
GOTO terpantau melemah 2,88 persen bersama dengan UNVR yang turun 0,53 persen. Sementara itu, HMSP dan TPIA terpantau bergerak stagnan.
Adapun saham-saham yang resmi melantai hari ini seperti MUTU langsung menyentuh auto reject atas (ARA) saat pembukaan dengan kenaikan 34,26 persen ke Rp145 dari harga penawaran Rp108. Selanjutnya HUMI naik 2,00 persen ke Rp102 dan LMAX menyentuh auto reject bawah (ARB) 10 persen ke Rp180.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan pergerakan IHSG mengindikasikan fase konsolidasi untuk beberapa waktu ke depan yang makin kuat setelah terkoreksi pada Selasa (8/8/2023).
Bersamaan dengan koreksi tersebut, terjadi penyempitan positive slope antara MA20 dengan MA50 yang mengindikasikan fase konsolidasi tersebut.
Koreksi mayoritas indeks global di Selasa juya kemungkinan menambah tekanan bagi IHSG dan menahan IHSG pada area konsolidasi di bawah resistance 6.950. Pasar diperkirakan akan melakukan price-in terhadap sentimen terbaru dari AS, terutama berkaitan dengan penurunan credit ratings atas beberapa bank kecil dan medium di AS oleh Moody’s.
Di sisi lain, kondisi ini berpotensi mendorong The Fed untuk lebih sensitif dalam mengambil kebijakan moneter, terutama mengenai penetapan suku bunga acuan. Petunjuk terbaru mengindikasikan terminal rate di AS berada di 5,75 persen.