Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Tommy Soeharto yang baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) menyebut dua anak usaha akan segera menyusul IPO.
Direktur Utama Humpuss Maritim Tirta Hidayat menyebutkan dalam waktu dekat akan ada dua anak usaha yang akan menyusul melantai di Bursa Efek Indonesia karena disebut memiliki kinerja yang cemerlang.
“Kalau bisa semua [anak usaha] IPO, dalam waktu dekat yaitu PT PCS Internasional dan PT ETSI Hutama Maritim,” kata Tirta dalam konferensi pers, Rabu (9/8/2023).
Sebelumnya anak usaha HUMI sudah melantai pada 2021 lalu yaitu PT GTS Internasional Tbk. (GTSI). GTSI melantai dengan menawarkan 2,40 miliar saham dengan harga Rp100 per lembar.
Seperti yang diketahui, berdasarkan prospektus sebanyak 90 persen dana IPO akan disalurkan ke beberapa anak usaha. Tirta menyebutkan tujuan menyuntik anak usaha adalah untuk memperkuat permodalan.
Anak-anak usaha Humpuss Maritim yang akan menerima kucuran modal dari dana IPO itu adalah PT PCS Internasional, PT OTS Internasional, PT Humpuss Transportasi, PT MCS Internasional, dan PT ETSI Hutama Maritim.
Baca Juga
Tirta menyebutkan alasan membawa anak usaha untuk melantai di Bursa adalah agar kerja anak usaha lebih hati-hati dan tidak sembarangan sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. Selain itu, dengan menjadi Perusahaan tercatat di Bursa, maka akan ada kesempatan investasi dari publik maupun investor stategis lainnya.
Alasan tersebut sejalan dengan tujuan HUMI yang berencana mengembangkan bisnis secara anorganik dengan menambah partner dan investor.
Hingga saat ini, HUMI menargetkan kerja sama dengan negara benua Amerika yang memiliki bisnis perkapalan maju serta negara di Benua Eropa seperti Belanda dan Jerman serta Qatar. Tirta menyebutkan kerja sama dengan Belanda sudah masuk pembicaraan awal sementara dengan Jerman masih akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Saat ini, HUMI sudah bekerja sama dengan beberapa Perusahaan Amerika dan Jepang. “Kami punya partner 2 perusahaan jepang yaitu Mitsui O.S.K lines atau MOL dan LNG Japan yang sudah berlangsung puluhan tahun,” kata Tirta. Tirta juga menjelaskan bahwa pada tahun ini, HUMI akan mengelola kapal milik MOL yang beroperasi di luar negeri.