Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) menyebutkan hingga akhir semester I/2023 perseroan telah menyerap sekitar Rp241 miliar dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp500 miliar yang telah dianggarkan pada 2023.
Direktur AUTO Wanny Wijaya mengatakan, anggaran capex yang telah diserap tersebut dipergunakan untuk menunjang produktivitas perseroan. Salah satunya, AUTO memproduksi fasilitas infrastruktur pengisian daya (charging) mobil listrik melalui Astra Otopower sebagai upaya merambah ekosistem kendaraan listrik.
Selain fasilitas charging, AUTO juga telah memproduksi komponen untuk kendaraan listrik termasuk general parts yang similar dengan kendaraan ICE maupun specific parts khusus untuk kendaraan listrik, antara lain part untuk transmisi dan cooling system.
Untuk battery packm, manajemen AUTO masih mempelajari peluangnya, namun untuk produksi akan sangat bergantung pada spesifikasi dan pilihan masing-masing pabrikan.
"Kami terus memantau perkembangan EV di Indonesia, baik itu demand, infrastruktur, kebijakan, dan insentif yang diberikan oleh pemerintah. Pengembangan produk tentu menjadi salah satu concern kami, yang kami jalani secara mandiri maupun bersama mitra kami," ujar Wanny kepada Bisnis, Selasa, (8/8/2023).
Wanny mengatakan, target asosiasi baik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) maupun Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menjadi tolok ukur positif bagi prospek bisnis manufaktur perseroan.
Baca Juga
Sebagai informasi, Gaikindo mematok target penjualan mobil Indonesia mencapai 975 ribu unit pada 2023. Sedangkan target penjualan sepeda motor AISI tahun ini sebanyak 5,8 juta unit.
Tak hanya itu, AUTO juga telah menerapkan siasat untuk menghadapi larangan ekspor logam galium dan germanium dari China yang digunakan untuk semikonduktor. Wanny mengatakan perseroan telah menerapkan multisourcing atau mencari pasokan dari sejumlah negara selain China seiring adanya kekurangan pasokan sejak tahun lalu.
"Terkait kelangkaan semikonduktor, kami sudah menerapkan multisourcing sejak ada short supply beberapa waktu lalu dan akan terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan kami," pungkasnya.
Menilik kinerja keuangannya, sepanjang semester I/2023 AUTO mencatatkan laba bersih Rp801,55 miliar. Laba bersih AUTO melonjak 85,33 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama 2022 sebesar Rp432,49 miliar.
Melonjaknya laba bersih perseroan didorong meningkatnya pendapatan 9,34 persen yoy menjadi Rp9,38 triliun, dibanding semester I/2022 sebesar Rp8,58 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari manufaktur komponen otomotif sebesar Rp5,29 triliun dan perdagangan (trading) Rp4,08 triliun. Pendapatan itu sudah dikurangi biaya eliminasi Rp662,62 miliar.