Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan keamanan siber PT ITSEC Asia Tbk. siap mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (8/8/2023).
Berdasarkan keterangan BEI, emiten yang akan menggunakan kode saham CYBR ini akan menjadi perusahaan tercatat ke-59 di BEI pada 2023.
Perseroan akan melepaskan sebanyak 1 miliar saham baru dengan nominal Rp25 per saham atau setara 15,64 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun CYBR menetapkan harga IPO sebesar Rp100 per saham, yang merupakan batas bawah dari harga book building di rentang Rp100-110 per saham. Alhasil, perseroan berpeluang untuk meraup dana IPO sebesar Rp100,87 miliar.
Sebanyak 87 persen dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk mendukung perluasan tim cyber security di Indonesia, Singapura, hingga Australia. Selain itu, CYBR berencana untuk membangun tim baru dan menyewa kantor di beberapa wilayah yang dinilai manajemen perseroan memiliki peluang besar.
Modal kerja juga akan diinventasikan untuk keperluan pemasaran, pembiayaan proyek, dan sertifikasi serta akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa yang akan datang.
Baca Juga
CYBR akan menggunakan modal kerja untuk membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.
Sementara itu, sekitar 13 persen dana sisanya akan dialokasikan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk perluasan tim keamanan siber dan ekspansi wilayah.
Tak hanya itu, perseroan akan menginvestasikan capex untuk renovasi kantor R&D, pengembangan laboratorium cybersecurity di Noble House, Lantai 11, serta pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium.
Bersamaan dengan penerbitan saham baru, perusahaan keamaan siber ini juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 504,36 juta.
Waran tersebut mewakili 9,27 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan sebelum IPO.
Setiap investor yang membeli dua saham baru CYBR akan memperoleh satu waran seri I. Harga pelaksanaan waran seri I dipatok seharga Rp400, sehingga jumlah pelaksanaan sebanyak-banyaknya Rp201,74 miliar.