Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel membukukan laba bersih sebesar Rp521 miliar atau naik 4 persen qoq kuartal II/2023 sejalan dengan estimasi analis.
Analis Aldiracita Sekuritas Indonesia Selvi Ocktaviani mengatakan pendapatan Mitratel mencapai Rp2,07 triliun atau naik 0,9 persen quarter on quarter (qoq). Menurutnya pendapatan yang melandai disebabkan oleh penurunan pendapatan sewa menara sebesar 1,4 persen qoq.
Pasalnya, MTEL menunda pengakuan pendapatan dari penyewa yang kontraknya masih diperbarui. “Dengan demikian, kami percaya diri bahwa MTEL akan membukukan angka yang lebih baik pada semester II/2023. Kami mempertahankan beli dengan target Rp860 per saham,” sebutnya pada riset.
Selvi mengatakan MTEL memiliki 1.700 pesanan baru dari XL Axiata berupa pesanan bundling untuk kabel fiber dan power to tower. Menurutnya, Mitratel telah menyelesaikan sekitar 1.000 pesanan dan masih mengerjakan sisanya.
Selain itu, anak usaha BUMN tersebut juga menerima komitmen untuk 1.500 pesanan dari Indosat dan pesanan kerja akan dikerahkan pada Semester II/2023. “MTEL akan mulai membukukan pendapatan dari pesanan baru ini pada 2024,” imbuhnya.
Dalam catatan Aldiracita, jadwal sewa MTEL yang bakal kedaluwarsa dalam dua tahun sekitar 27 persen, kedaluwarsa dalam 2-4 tahun persen sedangkan yang berakhir dalam waktu lebih dari 4 tahun adalah 64 persen. Selvi menegaskan proporsi besar sewa jangka panjang dapat memastikan aliran pendapatan perusahaan.
Baca Juga
“Kami mempertahankan rekomendasi beli kami dengan target yang sama yaitu Rp860, MTEL saat ini diperdagangkan pada 10,8 kali EV/EBITDA, sedikit di bawah -1SD dari rentang 1,5 tahun,” ungkapnya.
Di sisi lain, JP Morgan memilih untuk menaikkan saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel setelah melihat hasil laporan keuangan. Dari semula Rp900 naik 10 poin menjadi Rp910 per saham hingga Juni 2024.
Adapun target harga anyar berbasis pada perkiraan EV/EBITDA yang ditarget sebesar 11,5 kali. "Kami meningkatkan estimasi EBITDA full year 2023 dan 2024 sebesar 1 persen karena ekspektasi belanja modal yang lebih rendah," tulis Riset JP Morgan.
Sebagai gambaran, target dari JP Morgan setara dengan potensi kenaikan 31 persen jika dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan lalu di Rp695
Lembaga internasioal itu bahkan memperkirakan jumlah tower MTEL pada tahun ini mencapai 37.718 tower dan 38.468 tower pada 2024. Sementara untuk, jumlah tenant akan mencapai 57.646 tenant pada 2023 dan meningkat jadi 60.754 pada 2024.
JP Morgan memperkirakan pendapatan MTEL pada tahun ini mencapai Rp8,55 triliun dan meningkat jadi Rp9,3 triliun pada 2024. EBITDA yang disesuaikan pada tahun ini diproyeksi menembus Rp6,86 triliun dan pada 2024 sebesar Rp7,54 triliun.
Terkait laba bersih, MTEL diproyeksi meraih Rp2,08 triliun pada akhir 2023, dan sebesar Rp2,41 triliun pada akhir 2024.
___
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.