Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendorong Laba Emiten Prajogo Pangestu BRPT Melambung 243,4 persen

Emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun pendapatan terpantau turun.
Prajogo Pangestu. Emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun pendapatan terpantau turun.
Prajogo Pangestu. Emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun pendapatan terpantau turun.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun pendapatan terpantau turun sepanjang semester I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, BRPT membukukan pendapatan sebesar US$1,37 miliar atau setara Rp20,61 triliun (kurs jisdor Rp28 Juni 2023 Rp15.000). Pendapatan tersebut turun 15,05 persen dibandingkan dengan pendapatan periode tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,61 miliar. 

Pendapatan ditopang oleh penjualan lokal petrokimia sebesar US$757,83 juta, sementara itu penjualan energi dan sumber daya listrik sebesar US$135,70 juta, pendapatan sewa energi sebesar US$76,69 juta, uap sebesar US$64,33 juta dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar US$20,24 juta. Sementara itu pendapatan ekspor petrokimia US$311,40 juta. 

Pendapatan kepada satu pelanggan yang melebihi 10 persen dari pendapatan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2023 adalah dari PLN sebesar US$296,07 juta. 

Sementara itu beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$1,08 miliar atau setara Rp16,34 triliun. Angka tersebut turun 21,80 persen dibandingkan dengan periode semester I/2022 yang tercatat sebesar US$1,39 miliar. 

Di sisi lain, beban penjualan tercatat sebesar US$31,88 juta atau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$37,51 juta. Sementara beban umum dan administrasi sebesar US$63,43 juta naik juga dibandingkan dengan periode yang lain yaitu sebesar US$58,64 juta. 

Alhasil akumulasi laba kotor tercatat sebesar Rp284,77 juta atau setara Rp4,27 triliun atau naik 26,80 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$224,57 juta. 

Sementara itu laba bersih juga ikut naik menjadi US$30,36 juta atau setara Rp455,50 miliar. Laba bersih tersebut juga naik 243,40 persen dari laba bersih semester I/2022 yang tercatat sebesar US$8,84 juta. 

Di sisi lain, liabilitas BRPT tercatat sebesar US$5,59 miliar secara lebih rinci liabilitas jangka pendek tercatat turun menjadi US$544,05 juta sementara liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$5,04 miliar. 

Sementara itu ekuitas tercatat sebesar US$3,88 miliar naik tipis dibandingkan periode 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar US$3,72 miliar. Sementara itu, total aset tercatat sebesar US$9,41 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper