Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan kenaikan laba bersih meskipun pendapatan terpantau turun sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan, BRPT membukukan pendapatan sebesar US$1,37 miliar atau setara Rp20,61 triliun (kurs jisdor Rp28 Juni 2023 Rp15.000). Pendapatan tersebut turun 15,05 persen dibandingkan dengan pendapatan periode tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,61 miliar.
Pendapatan ditopang oleh penjualan lokal petrokimia sebesar US$757,83 juta, sementara itu penjualan energi dan sumber daya listrik sebesar US$135,70 juta, pendapatan sewa energi sebesar US$76,69 juta, uap sebesar US$64,33 juta dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar US$20,24 juta. Sementara itu pendapatan ekspor petrokimia US$311,40 juta.
Pendapatan kepada satu pelanggan yang melebihi 10 persen dari pendapatan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2023 adalah dari PLN sebesar US$296,07 juta.
Sementara itu beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$1,08 miliar atau setara Rp16,34 triliun. Angka tersebut turun 21,80 persen dibandingkan dengan periode semester I/2022 yang tercatat sebesar US$1,39 miliar.
Di sisi lain, beban penjualan tercatat sebesar US$31,88 juta atau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$37,51 juta. Sementara beban umum dan administrasi sebesar US$63,43 juta naik juga dibandingkan dengan periode yang lain yaitu sebesar US$58,64 juta.
Baca Juga
Alhasil akumulasi laba kotor tercatat sebesar Rp284,77 juta atau setara Rp4,27 triliun atau naik 26,80 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$224,57 juta.
Sementara itu laba bersih juga ikut naik menjadi US$30,36 juta atau setara Rp455,50 miliar. Laba bersih tersebut juga naik 243,40 persen dari laba bersih semester I/2022 yang tercatat sebesar US$8,84 juta.
Di sisi lain, liabilitas BRPT tercatat sebesar US$5,59 miliar secara lebih rinci liabilitas jangka pendek tercatat turun menjadi US$544,05 juta sementara liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$5,04 miliar.
Sementara itu ekuitas tercatat sebesar US$3,88 miliar naik tipis dibandingkan periode 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar US$3,72 miliar. Sementara itu, total aset tercatat sebesar US$9,41 miliar.