Bisnis.com, JAKARTA – Indodax dan Tokocrypto meminta agar regulator tidak mengenakan biaya tambahan bagi para investor kripto di Indonesia dan adanya pajak terukur.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan telah menyampaikan kepada regulator agar para investor kripto Indonesia jangan dikenakan biaya tambahan yang terlalu besar karena dampaknya juga akan dirasakan oleh industri kripto dalam negeri.
“Kami meminta agar dengan hadirnya Bursa Kripto di tanah air, menjadi tidak terlalu overregulated, seperti jangan diberlakukan biaya tambahan yang terlalu besar,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (2/8/2023).
Dia menjelaskan dengan penambahan biaya yang berlebihan atas ekosistem bursa, kliring maupun depositori justru bisa menyebabkan industri kripto di Indonesia kalah bersaing dibandingkan industri kripto luar negeri dan akhirnya bisa berimbas terhadap investor yang lebih memilih bertransaksi ke luar negeri. Kondisi ini memicu terjadinya kondisi capital flight.
Oleh karena itu, dia meminta agar penentuan biaya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Masukan tersebut kami harapkan bisa diakomodir oleh regulator. Terutama setelah pembentukan bursa ini sesuai tujuannya justru harus bisa mengokohkan ekosistem kripto di Indonesia yang selama ini sudah dibangun oleh para stakeholder kripto,” terangnya.
Baca Juga
Sementara itu, COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menilai saat ini merupakan fase awal adopsi kripto secara global.
Dalam menjaga keberlanjutan pasar kripto saat ini, dia meminta kepada pemerintah agar adanya pajak terukur yang bisa menjadi best practice industri secara pasar global.
Dia menilai tantangan pengembangan bursa kripto ke depan adalah tentang biaya secara umum. Pasalnya hal ini juga menjadi komposisi biaya ke nasabah.
“Tantangan lainnya adalah terkait dengan integrasi sistem antar lembaga,” kata Teguh.