Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan belum akan melakukan revisi terhadap target produksi batu bara yang mencapai hingga 17 juta ton di 2023.
Direktur Corporate Communications and Investor Relations ITMG Yulius Gozali mengatakan sampai saat ini volume produksi untuk tahun 2023 masih di kisaran 16,6 juta hingga 17 juta ton.
"Volume produksi kuartal I/2023 adalah 3,8 juta ton atau memenuhi target volume produksi Grup ITMG. Untuk produksi kuartal II/2023, akan kami umumkan pada minggu kedua bulan Agustus," kata Yulius kepada Bisnis, dikutip Kamis (3/8/2023).
Sebelumnya, Manajemen ITMG dalam keterangannya mengatakan ITMG menargetkan volume produksi batu bara antara 16,6 juta ton hingga 17 juta ton, dengan volume penjualan sebesar 21,5-22,2 juta ton pada 2023.
Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 20 persen harga jualnya telah ditetapkan, 45 persen mengacu pada indeks harga batu bara, sedangkan sisa 35 persen belum terjual.
Target produksi ini tercatat tidak berubah banyak dari capaian produksi ITMG pada 2022. Sepanjang 2022, ITMG memproduksi sebanyak 16,6 juta ton batu bara di tengah curah hujan yang tinggi.
Baca Juga
Lebih lanjut hingga Juli 2023, ITMG menyampaikan telah menyerap belanja modal untuk perawatan umum atau equipment overhaul, pembangunan sarana pendukung, persiapan tambang baru, dan perluasan ke bisnis terbarukan. Adapun nilai serapan dari belanja modal tersebut akan disampaikan ITMG pada pekan kedua Agustus.
Sebagai informasi, ITMG pada 2023 membujetkan belanja modal US$84,3 juta. Belanja modal ini naik tinggi dari tahun lalu yang senilai US$36 juta.
Setengah dari bujet belanja modal tahun ini, atau sebesar US$40 juta akan digunakan ITMG untuk pengembangan tambang batu bara Indominco, Trubaindo, Bharinto, dan Jorong.
Rinciannya, sekitar US$11,7 juta untuk pengembangan Indominco, US$11,9 juta untuk Trubaindo, US$14,7 juta untuk Bharinto, dan US$1,6 juta untuk Jorong.
Kemudian, sekitar US$18,7 juta akan digunakan ITMG untuk house mining contractor PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST). ITMG menuturkan capex tersebut akan digunakan untuk memperbarui peralatan TRUST dan akan meningkatkan mining-nya menjadi 24 bcm per tahun.
Selanjutnya, sebesar US$18 juta akan digunakan ITMG untuk greenfield project, terutama untuk pengembangan infrastruktur. Lalu, sebesar US$5,9 juta akan dianggarkan ITMG untuk untuk proyek-proyek energi terbarukan, untuk membeli solar panel. Sisa capex US$1,8 juta akan digunakan ITMG untuk mendukung kegiatan lainnya, terutama untuk aspek ESG.
Sebagai informasi, harga batu bara mengalami koreksi tipis karena transportasi batu bara Tiongkok terdampak Topan Doksuri. Adapun, harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Agustus 2023 jatuh US$0,85 menjadi US$133,50 per ton. Begitu pun dengan kontrak berjangka September 2023 melorot US$0,60 menjadi US$138,25 per ton.