Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA), membuka peluang memberikan dividen kepada pemegang saham hingga 35 persen dari laba, setelah melaksanakan IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cinema XXI dalam prospektusnya menuliskan rekomendasi terkait penetapan jumlah, dan pembagian dividen akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh para pemegang saham berdasarkan pertimbangan mereka dan akan bergantung pada sejumlah faktor termasuk namun tidak terbatas pada pendapatan, arus kas, liabilitas, kondisi keuangan, rencana investas, dan peluang pertumbuhan Cinema XXI.
"Berdasarkan faktor-faktor tersebut, CNMA menargetkan pembagian dividen minimal 35 persen dari laba bersih," papar manajemen dikutip, Rabu (2/8/2023).
Kebijakan dividen ini mulai berlaku untuk laba bersih CNMA setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 yang akan dibagikan pada tahun 2024.
Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa Cinema XXI akan mengumumkan dan mendistribusikan dividen. Direksi memiliki wewenang untuk menyesuaikan kebijakan dividen secara seimbang sehingga perseroan dapat terus bertumbuh.
Perseroan tidak membagikan dividen pada tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2022 dan periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2023, pemegang saham Cinema XXI menyetujui pembagian dividen tunai masing-masing sebesar Rp1,7 triliun dan Rp600 miliar kepada para pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen.
Baca Juga
Pada 2022, pendapatan Cinema XXI mencapai Rp4,40 triliun, naik dari Rp1,28 triliun pada 2021, Rp1,21 triliun pada 2020, tetapi masih di bawah 2019 senilai Rp6,89 triliun.
Dari sisi laba, Cinema XXI mencatatkan Rp504,53 miliar pada 2022, berbalik dari rugi Rp365,80 miliar pada 2021, dan rugi Rp578,87 miliar pada 2020. Pada 2019, laba perseroan mencapai Rp1,27 triliun.