Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Pacu Dividen BUMN Lebih dari Rp80 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir ingin perusahaan pelat merah pada 2023 mampu memberikan dividen melebihi realisasi pada 2022 senilai Rp80 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir ingin perusahaan pelat merah pada 2023 mampu memberikan dividen melebihi realisasi pada 2022 senilai Rp80 triliun. - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa
Menteri BUMN Erick Thohir ingin perusahaan pelat merah pada 2023 mampu memberikan dividen melebihi realisasi pada 2022 senilai Rp80 triliun. - BISNIS/Afiffah Rahmah Nurdifa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir berkeinginan agar perusahaan pelat merah pada tahun buku 2023 mampu memberikan dividen melebihi realisasi setoran tahun buku 2022 senilai Rp80 triliun. Oleh karena itu, pembenahan dan perbaikan terhadap BUMN bermasalah akan dipacu. 

Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong proses hukum terhadap BUMN yang korupsi. Hal ini disampaikannya saat menyikapi terdepaknya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dari indeks saham BUMN pilihan, yakni IDX BUMN 20. 

“Saya terus mendorong proses-proses hukum BUMN yang korup, kami dorong. Kami ingin sama-sama memperbaiki BUMN ini,” tuturnya di Jakarta, Selasa (1/8/2023). 

Dia pun menyampaikan bahwa perusahaan pelat merah sejatinya telah memberikan kontribusi besar kepada negara, lewat setoran dividen tahun buku 2022 yang mencapai Rp80 triliun. Namun, dengan pembenahan yang dilakukan, dia berharap setoran itu dapat meningkat pada tahun buku 2023. 

“Saya tidak jemawa kita sudah cukup, sudah baik dengan dividen yang diberikan ke negara sepanjang sejarah Rp80,2 triliun dengan keuntungan Rp205 triliun. Cukup? Tidak, harus bagus lagi. Oknum-oknum kami proses,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, Erick menargetkan setoran dividen BUMN pada 2024 yang berasal dari kinerja tahun buku 2023 dari perusahaan go public sebesar Rp53,7 triliun, sedangkan perusahaan pelat merah berstatus privat Rp26,5 triliun. Dengan demikian total setoran dividen tahun depan mencapai Rp80,2 triliun.

Menurutnya, target ini memang terhitung berat mengingat untuk tahun ini, pihaknya menargetkan pendapatan dari perusahaan BUMN sebesar Rp3.000 triliun, EBITDA mencapai Rp600 triliun, dan laba bersih tembus Rp250 triliun.

“Inilah kenapa nanti kami dorong juga, tidak bisa yang namanya dividen ini bergantung dari Himbara, tetapi kita mendorong kelompok-kelompok usaha lain untuk bisa menyetor dividen yang baik sehingga angka-angka ini bisa terjaga,” ujarnya saat rapat dengan DPR RI, Juni 2023.

Terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengakui target dividen BUMN pada 2024 memang berat untuk diraih. Kendati demikian, dia berharap BUMN yang dianggap sebagai prioritas mampu menyumbang setoran ke kas negara sesuai target.

Arya juga mengemukakan bahwa Kementerian BUMN tidak bisa hanya mengandalkan Himbara, yang sejauh ini selalu menjadi penyumbang terbesar kas negara.

Perusahaan pelat merah lainnya, baik emiten maupun privat, di luar perbankan seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) dapat berkontribusi kepada pemerintah melalui setoran dividen yang dibagikan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper