Bisnis.com, JAKARTA -- PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) membukukan laba bersih Rp213 miliar, naik 46,5 persen dari pencapaian tahun sebelumnya yang senilai Rp145 miliar.
Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo meyakini kinerja tersebut akan terkerek pada semester II/2023. “Kinerja IMPC setiap tahunnya akan menguat di semester kedua. Kami berharap mampu mendekati target Pendapatan kami yang sebesar Rp3,3 triliun. Diimbangi dengan efisiensi operasional, kami optimis dapat mencapai target Laba Bersih tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (31/7/2023).
Adapun kinerja semester I/2023 tercatat meningkat 3 persen yoy menjadi Rp 1,4 triliun dari Rp 1,3 triliun. Kenaikan kinerja terutama berasal dari pertumbuhan penjualan dalam negeri. Pasalnya kinerja anak usaha di luar negeri seperti Australia, Selandia Baru, dan Vietnam mengalami penurunan karena perlambatan ekonomi di negara-negara tersebut.
Haryanto Tjiptodihardjo menambahkan pada sisa tahun ini, IMPC berkomitmen untuk mengejar target laba bersih senilai Rp390 miliar.
Dari sisi produksi, IMPC telah menambah kapasitas produksi plafon uPVC menjadi dua kali lipat. Di tahap selanjutnya, kapasitas produksi plafon uPVC masih akan ditingkatkan hingga empat kali kapasitas awal dan mesin tambahan akan ditempatkan di pabrik baru Perseroan yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.
Sebelumnya, Produsen dan distributor bahan bangunan PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) membagikan dividen tunai tahun buku 2022 senilai total Rp162,80 miliar atau sebesar Rp33.
Baca Juga
Keputusan tersebut disetujui para pemegang saham dalam RUPST dan RUPSLB yang juga membahas mengenai pembagian saham bonus dengan rasio 10:1 dengan saham lama.
Dividen yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp162,80 miliar atau setara Rp33 per saham. Pembagian dividen berdasarkan laba bersih IMPC sebesar Rp307,41 miliar. Sehingga dividend payout ratio sebesar 52,96 persen.
DPR tersebut terpantau naik jika dibandingkan dengan dividen tahun lalu yang sebesar Rp22/saham atau 50 persen dari laba bersih.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (8/6/2023) saham IMPC naik 1,08 persen dan parkir di level Rp3.750 per saham. Jika menggunakan asumsi tersebut maka dividend yield tercatat sebesar 0,58 persen.
Selain pembagian dividen, pada RUPSLB pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus dari agio saham per 31 Desember 2022 kepada para pemegang saham, di mana setiap pemegang 1 saham lama akan mendapatkan 10 saham bonus baru.
Dengan aksi korporasi ini, jumlah saham beredar akan meningkat dari 4.933.500.000 lembar saham menjadi 54.268.500.000 lembar saham. Penyesuaian harga saham akan dilakukan sesuai mekanisme perhitungan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pabrik baru ini akan menjadi pabrik ke-11 Perseroan dan diestimasikan akan mulai beroperasi pada Semester I/2024