Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,74 persen sehingga parkir di 6.896,66 pada perdagangan kemarin, Kamis (27/7/2023), menyusul keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
Indeks komposit sempat mencapai posisi tertinggi di 6.966,16 dan terendah di 6.896,66 sepanjang sesi perdagangan. Sebanyak 215 saham ditutup parkir di zona hijau, 326 saham melemah, dan 204 saham lainnya ditutup di posisi yang sama dengan harga kemarin.
Sementara itu, Bursa Asia bervariasi hari ini. Topix Tokyo naik 0,53 persen, Hang Seng naik 1,41 persen, sedangkan CSI 300 Index turun 0,12 persen.
Mayoritas sektor ditutup melemah pada perdagangan hari ini dengan koreksi terdalam dialami sektor energi sebesar 1,06 persen. Kemudian sektor kesehatan turun 1,05 persen dan sektor transportasi turun 1,01 persen.
Sektor konsumer cyclical menjadi segelintir sektor yang menguat dengan kenaikan 0,15 persen.
PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi yakni 35 persen. Kemudian disusul PT Eratex Djaja Tbk. (ERTX) yang menguat 24,82 persen.
Baca Juga
Adapun saham penghuni top losers hari ini dipimpin oleh PT Victoria Investama Tbk. (VICO) yang anjlok 14,91 persen dan PT Himalaya Energi Perkasa Tbk. (HADE) turun 14,29 persen.
Di jajaran saham-saham berkapitalisasi jumbo, hanya AMMN, BMRI dan TPIA yang ditutup menguat dengan kenaikan masing-masing sebesar 8,33 persen, 0,90 persen, dan 0,49 persen.
Sementara itu, HMSP yang baru saja merilis laporan keuangan semester I/2023 mengalami kontraksi harga saham dengan pelemahan 4,66 persen. Kemudian disusul UNVR dan TLKM yang masing-masing melemah 4,12 persen dan 3,27 persen.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset tengah hari melaporkan bahwa IHSG melemah ketika mayoritas bursa regional Asia menguat mengikuti penguatan bursa Amerika Serikat seiring dengan kebijakan kenaikan suku bunga The Fed.
The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin ke level 5,25 persen—5,5 persen. Pasar menyikapi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang mengemukakan bahwa keputusan kebijakan pada masa depan akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan dan kondisi terkini.
Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada peluang kenaikan suku bunga lagi di tengah siklus pengetatan moneter saat ini.
Namun jika data ekonomi Amerika Serikat membaik, The Fed tetap berpeluang untuk menerapkan kebijakan pelonggaran moneter.
Selanjutnya Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak lagi memperkirakan resesi Amerika Serikat dan menyebutkan adanya peluang inflasi kembali pada target tanpa disertai dengan hilangnya lapangan kerja yang signifikan.
“Sementara itu dari dalam negeri, fluktuasi IHSG hari ini tampaknya dipengaruhi tekanan jual seiring aksi profit taking sehingga berimbas pada pasar saham,” tulis Pilarmas.
IHSG mulai mengalami rebound pada perdagangan sesi II hari ini, Jumat (28/7/2023). Pasalnya indeks komposit kembali ke posisi pada awal pembukaan yakni 6.904. Beberapa saham seperti BMRI, TLKM, BBRI dan AMMN mampu mengerek kinerja indeks komposit.