Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,85 triliun pada semester I/2023. Capaian ini meningkat 2,39 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp3,76 triliun.
Kenaikan pendapatan bersih ini diikuti dengan bertambahnya beban pokok pendapatan Matahari sebesar 4,67 persen year on year (YoY) menjadi Rp1,25 triliun. Sementara itu, beban usaha membengkak hingga 11,39 persen YoY dari Rp1,43 triliun menjadi Rp1,60 triliun sepanjang semester I/2023.
Kenaikan pos-pos beban turut berdampak pada performa bottom line LPPF. Hingga akhir Juni 2023, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkontraksi 25,53 persen YoY menjadi Rp683,87 miliar.
Meski turun secara tahunan, kinerja kuartal II/2023 tercatat jauh meningkat daripada kuartal I/2023 seiring dengan perayaan Lebaran. Pendapatan bersih LPPF naik 66,87 persen secara kuartalan menjadi Rp2,40 triliun, sementara laba bersih melesat 475,26 persen dari Rp101,27 miliar menjadi Rp582,59 miliar.
Meski secara kuartalan tumbuh, CEO Matahari Terry O'Connor mengatakan performa yang dicetak selama Lebaran masih berada di bawah ekspektasi perusahaan.
“Kami mengalami musim perdagangan Lebaran yang secara struktural lebih singkat, ditambah dengan situasi inflasi yang menantang, sehingga membawa hasil jauh di bawah ekspektasi manajemen,” kata Terry dalam siaran pers, Jumat (28/7/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan Matahari belum merealisasikan potensi penuh kami, terutama dalam produk dan pengembangan gerai meskipun telah mencetak kenaikan pendapatan selama semester I/2023.
Berkaitan dengan hal ini, dia mengatakan Matahari akan terus berkomitmen untuk dapat memberikan hasil yang positif bagi para pelanggan dan pemegang saham.
“Kami bertekad mengakselerasi implementasi langkah strategis untuk mendorong transformasi dan menjaga laju pertumbuhan,” ujarnya.
Pada paruh pertama 2023, merek SUKO yang baru diluncurkan di 20 gerai telah menunjukkan performa awal yang kuat.
Terry mengatakan hal ini membuat manajemen memutuskan untuk membuka 12 gerai tambahan di tahun ini. Selain itu, peluncuran Anyday sebagai merek entry-level juga diharapkan dapat mengatasi tantangan inflasi dan meningkatkan daya beli pelanggan.