Bisnis.com, JAKARTA — Emiten minyak dan gas pelat merah, PT Elnusa Tbk. (ELSA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,86 triliun pada semester I/2023, membuat laba bersih entitas Grup Pertamina itu naik double digit menjadi Rp250,10 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan ELSA sampai dengan semester pertama 2023, ELSA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp5,86 triliun naik 8,12 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,42 triliun.
Pendapatan usaha ELSA paling besar disumbang dari jasa distribusi dan logistik energi pihak ketiga sebesar Rp1,03 triliun, turun dari tahun lalu Rp1,23 triliun. Selanjutnya, jasa hulu migas terintegrasi pihak ketiga menyumbang pendapatan Rp329,57 miliar, naik 79,29 persen di bandingkan semseter I/2022 sebesar Rp183 miliar. Adapun jasa penujang migas menyumbang pendapatan sebesar Rp30,79 miliar.
Selain itu, pendapatan dari jasa distribusi dan logistik energi pihak berelasi naik dari 1,91 triliun menjadi Rp2,19 triliun pada semester 1/2023. Adapun, jasa hulu migas terintegrasi dari pihak berelasi mencetak pendapatan Rp1,58 triliun dan jasa penunjang migas dari pihak berelasi sebesar Rp688,41 miliar.
Naiknya pendapatan, membuat beban pokok pendapatan ELSA meningkat menjadi Rp5,30 triliun dari sebelumnya pada semseter I/2022 sebesar Rp4,95 triliun.
Meski begitu, ELSA masih mampu mencatatkan laba bruto sebesar Rp553,26 miliar. Naik 17,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp468,89 miliar.
Baca Juga
Setelah dikurangi berbagai beban yang berhasil diefisienkan, ELSA berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk Rp250,10 miliar atau naik 10,5 persen dari sebelumnya Rp226,33 miliar pada paruh pertama 2022.
Adapun, kas dan setara kas akhir periode perseroan naik 40,2 persen yoy menjadi Rp1,75 triliun dibanding semester I/2022 sebesar Rp1,25 triliun.
Secara neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp9,28 triliun hingga 30 Juni 2023, dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp8,83 triliun.
Liabilitas perseroan juga ikut naik menjadi Rp5,10 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp4,71 triliun. Sedangkan ekuitas naik tipis menjadi Rp4,17 triliun dari sebelumnya pada akhir 2022 sebesar Rp4,11 triliun.
Pada perdagangan sesi I, Jumat (28/7/2022) pukul 11.05, harga saham ELSA tercatat turun 1,06 persen atau 4 poin ke Rp374 per saham. Sepanjang 2023 berjalan (ytd), harga saham ELSA mencatat kenaikan 19,87 persen. Adapun, dalam setahun saham ELSA telah naik sebesar 28,08 persen.