Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Lo Kheng Hong, PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp649,64 miliar pada semester I/2023.
Merujuk laporan keuangan (unaudited) yang dipublikasikan perusahaan, laba bersih yang dikantongi Clipan Finance melesat 6.342,71 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Artinya, laba yang diraih CFIN melonjak lebih dari 64 kali lipat dari periode yang sama 2022 yang hanya mampu mencetak laba Rp10,08 miliar.
Melesatnya laba bersih CFIN sejalan dengan total pendapatan yang tumbuh 95,43 persen yoy dari Rp714,19 miliar menjadi Rp1,39 triliun.
Secara rinci, raihan pendapatan tersebut salah satunya ditopang oleh peningkatan pos sewa pembiayaan sebesar 177,68 persen yoy dari Rp8,55 miliar menjadi Rp23,76 miliar. Sama halnya dengan pos pembiayaan konsumen yang juga naik 18,21 persen yoy menjadi Rp591,53 miliar dari semula Rp500,41 miliar.
Emiten leasing yang mayoritas sahamnya dimiliki PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin sebesar 51,49 persen saham pada 30 Juni 2023 itu mengalami pertumbuhan total aset sebesar 14,16 persen ytd. Posisi total aset Clipan Finance naik dari Rp8,05 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp9,2 triliun pada Juni 2023.
Sepanjang enam bulan pertama, total liabilitas yang ditanggung CFIN naik 30,25 persen ytd dari Rp2,94 triliun menjadi Rp3,83 triliun. Sedangkan total ekuitas tumbuh 4,91 persen ytd menjadi Rp5,36 triliun pada Juni 2023 dari sebelumnya Rp5,11 triliun pada 2022.
Baca Juga
Sementara itu, Clipan Finance mencatat rasio piutang pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) di level 1,53 persen per 30 Juni 2023, naik dari posisi 31 Desember 2022 sebesar 1,24 persen.