Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Sentuh Level Tertinggi 3 Bulan Imbas Pengetatan Pasokan OPEC+

Harga minyak naik ke level tertinggi di tiga bulan pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), karena tanda-tanda pengetatan pasokan dari OPEC dan sekutunya.
Harga minyak naik ke level tertinggi di tiga bulan pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), karena tanda-tanda pengetatan pasokan dari OPEC dan sekutunya.
Harga minyak naik ke level tertinggi di tiga bulan pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), karena tanda-tanda pengetatan pasokan dari OPEC dan sekutunya.

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak naik ke level tertinggi di tiga bulan pada penutupan perdagangan Selasa (25/7/2023), karena tanda-tanda pengetatan pasokan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan janji otoritas China untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengangkat sentimen.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September menguat 90 sen menjadi ditutup pada 83,64 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak Brent sebelumnya sempat mencapai 83,87 dolar AS, level tertinggi sejak 19 April.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September meningkat 89 sen menjadi menetap pada 79,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak WTI sebelumnya sempat naik menjadi 79,90 dolar AS per barel, juga tertinggi sejak 19 April.

Harga acuan minyak mentah telah meraih empat kenaikan mingguan berturut-turut, karena pasokan diperkirakan akan mengetat di tengah penurunan produksi dari OPEC+.

Kontrak Brent yang dimuat lebih awal dijual di atas pemuatan selanjutnya, struktur harga yang dikenal sebagai backwardation menunjukkan pedagang melihat pasokan terbatas, dengan spread enam bulan mendekati tertinggi 2,5 bulan.

"Pasar semakin khawatir tentang tren pengetatan pasokan minyak, dan semakin jelas bagi para penentang bahwa perkiraan penurunan permintaan tidak terjadi," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn sebagaimana dikutip Antara.

Di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, para pemimpin berjanji akan meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi.

Namun, beberapa data ekonomi membatasi keuntungan. Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada Juli, sebuah survei menunjukkan.

Di Amerika Serikat, aktivitas bisnis melambat ke level terendah dalam lima bulan pada Juli, menurut survei yang diawasi ketat. Tetapi penurunan harga input dan perekrutan yang lebih lambat menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat membuat kemajuan dalam upayanya untuk mengurangi inflasi.

Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa minggu ini.

Persediaan minyak mentah dan sulingan AS naik pekan lalu, sementara stok bensin turun, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (25/7/2023).

Stok minyak mentah naik sekitar 1,32 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli, menurut sumber yang berbicara tanpa menyebut nama. Persediaan bensin turun sekitar 1,04 juta barel, sedangkan persediaan sulingan naik sekitar 1,61 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper