Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Ciamik, Pertamina Geothermal (PGEO) Janji Tebar Dividen 50 Persen

Selain faktor laba bersih, pembagian dividen Pertamina Geothermal (PGEO) juga memperhitungkan free cash flow. 
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) berjanji akan membagikan dividen tunai dengan rasio 50 persen dari laba bersih mulai tahun buku 2023 seiring dengan arus kas bebas di atas US$100 juta atau setara Rp1,42 triliiun (kurs jisdor: Rp14.285). 

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah menjelaskan pihaknya tetap berkomitmen dengan pembagian dividen sesuai prospektus saat penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2023 dengan memperhitungkan free cash flow

“Kita membagi dividen sampai dengan 50 persen dari laba bersih. Setelah pembagian dividen, free cash flow akan tetap di atas US$100 juta,” katanya, Rabu (26/7/2023). 

Nelwin menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, free cash flow PGEO berada di atas US$200 juta yang berasal dari aktivitas operasi. Sementara pada tahun lalu tercatat sebesar US$260 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2023, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar US$126,14 juta atau setara Rp1,80 triliun (kurs jisdor Rp14.285), naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$81,78 juta. 

Adapun PGEO membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023. Berdasarkan laporan keuangan, PGEO membukukan pendapatan sebesar US$206,73 juta atau setara Rp3,10 triliun sepanjang semester I/2023. 

Pendapatan tersebut naik 11,94 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat sebesar US$184,73 juta.  

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan uap dan listrik kepada pihak berelasi yaitu PT Indonesia Power dari sumur Kamojang US$34,24 juta. Kemudian kepada pihak PLN yang bersumber dari 5 sumur yaitu Ulubelu, Lahendonh, Kamojang, Lumut Balai, dan Karaha.  

Selain itu ada pula segmen subjumlah penjualan operasi sendiri sebesar US$195,56 juta. Selanjutnya production allowances pihak ketiga sebesar US$11,16 juta. 

Sementara itu beban pokok pendapatan tercatat sebesar US$82,93 juta. Angka tersebut naik tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US482,16 juta.  

Laba bruto tercatat sebesar US$123,79 juta, setara dengan Rp1,85 triliun. Angka tersebut naik 20,69 persen dibandingkan dengan semester I/2023 sebesar US$102,56 juta.

Sementara itu, pada semester I 2023, laba bersih PGEO naik sebesar 30,1 persen menjadi US$92,7 juta atau setara Rp1,39 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar US$71,3 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper