Bisnis.com, JAKARTA - Indeks saham LQ45, IDX30, dan IDX80 yang baru berganti konstituen diperkirakan dapat bergerak bullish pada semester II/2023 ini. Analis melihat terdapat beberapa sentimen yang dapat menguntungkan gerak indeks-indeks ini.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan dari perspektif analisa teknikal, pergerakan indeks LQ45, IDX30, maupun IDX80 sudah membentuk pola bullish consolidation.
"Secara indeks, IDX LQ45, IDX30, dan IDX80 memang secara tren dalam fase bullish consolidation. Sehingga ini cocok untuk investasi jangka panjang karena trennya jelas," ujar Nafan kepada Bisnis, Rabu (26/7/2023).
Untuk sentimen terhadap indeks-indeks ini, menurutnya apabila dicermati rata-rata emiten akan menunjukkan kinerja yang solid, baik dari sisi topline, maupun bottomline. Begitu juga dari sisi good corporate governance (GCG) dari emiten-emiten tersebut.
Di sisi lain, kondisi makro ekonomi yang inklusif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih relatif stabil menurutnya dapat menguntungkan kinerja emiten.
Nafan juga menyebut faktor stabilitas politik dan keamanan juga berpengaruh terhadap kinerja emiten-emiten di tiga indeks tersebut.
Baca Juga
"Kita akan melakukan pemilu tahun depan dan kampanye Oktober. Ini bisa memberikan kepastian bagi investor untuk meningkatkan minat investasi dan mendorong penguatan indeks," tuturnya.
Dia menuturkan investor akan mencermati utamanya dua sentimen, yakni fundamental makro ekonomi domestik, hingga fundamental perusahaan. Menurutnya kedua sentimen tersebut masih memiliki prospek yang positif untuk saat ini, baik secara teknikal maupun fundamental.
Adapun untuk dua saham yang masuk ke dalam Indeks LQ45, yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), Nafan menyarankan untuk akumulasi dengan target price pada Rp30.500 per saham. Sementara itu, untuk MAPI, Nafan merekomendasikan untuk hold dengan target harga Rp2.060 per saham.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.