Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level Rp15.000 pada hari ini, Selasa (25/7/2023) atau jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Di sisi lain, dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka menguat 0,18 persen menuju level Rp15.000 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,05 persen ke 101,29.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia juga ikut menguat. Yen Jepang tercatat naik 0,16 persen, diikuti dolar Singapura naik 0,12 persen, sementara yuan China menguat 0,35 persen, peso Filipina naik 0,10 persen, dan rupee India menguat 0,16 persen.
Penguatan juga ditunjukan oleh mata uang ringgit Malaysia menguat 0,07 persen dan baht Thailand naik 0,05 persen. Adapun won Korea Selatan melemah 0,08 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terlihat dalam pergerakan konsolidasi untuk mengantisipasi keputusan Bank Sentral AS pada pekan ini, yang akan kembali menaikan suku bunga acuannya.
Dia menuturkan data Purchasing Managers' Index (PMI) sektor Jasa AS yang disurvei oleh S&P pada Juli 2023, dirilis lebih rendah dari ekspektasi kendati berada di area pertumbuhan.
Baca Juga
“Sedikit banyak ini bisa memberikan tekanan ke dollar AS karena menurunya aktivitas sektor jasa bisa memicu the Fed melonggarkan kebijakan pengetatan moneternya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (25/7/2023).
Dari dalam negeri, lanjutnya, hasil RDG sore ini diperkirakan masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI di level 5,75 persen. Bank sentral juga mungkin masih optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah.
“Potensi penguatan ke arah 15.000 dengan potensi resisten di 15.050,” pungkasnya.