Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Unilever (UNVR) Terdampak Perang Rusia-Ukraina

Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terdampak perang Rusia-Ukraina yang membuat lonjakan harga sejumlah komoditas bahan baku.
Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terdampak perang Rusia-Ukraina yang membuat lonjakan harga sejumlah komoditas bahan baku. /Unilever.co.id
Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terdampak perang Rusia-Ukraina yang membuat lonjakan harga sejumlah komoditas bahan baku. /Unilever.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terdampak perang Rusia-Ukraina karena memicu lonjakan harga sejumlah komoditas bahan baku. Hal ini membuat margin penjualan UNVR menyempit.

UNVR sejak awal tahun membidik pertumbuhan kinerja di atas performa pasar. Namun jika menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023 yang belum diaudit, Unilever hanya mengantongi laba sebesar Rp2,75 triliun triliun. Capaian tersebut turun 19,6 persen dibandingkan dengan Januari—Juni 2022 yang kala itu mencapai Rp3,43 triliun.

Penurunan laba ini turut dipicu oleh penurunan pada penjualan bersih sepanjang Januari—Juni 2023. Selama periode ini, UNVR mengakumulasi pendapatan bersih sebesar Rp20,29 triliun atau 5,5 persen lebih rendah daripada kurun yang sama pada 2022 sebesar Rp21,46 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti mengemukakan bahwa torehan kinerja pada paruh pertama 2023 yang terkoreksi dipengaruhi oleh fenomena penutupan beberapa pemain B2B dan B2C e-commerce pada akhir tahun lalu.

“Sejak September 2022 pertumbuhan kanal daring melambat karena penutupan layanan sejumlah pemain. Untuk segmen B2C juga cenderung merevisi target pertumbuhannya. Padahal kontribusi bisnis ini terhadap penjualan daring kami hampir sepertiganya,” kata Ira, Senin (24/7/2023).

Faktor lain yang memicu penurunan penjualan pada kuartal II/2023 maupun sepanjang semester I/2023 adalah basis harga jual yang cenderung lebih tinggi pada 2022.

Sebagaimana diketahui, Unilever menerapkan sejumlah penyesuaian harga sebagai respons atas tingginya inflasi dan kenaikan harga komoditas bahan baku imbas dari memanasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

Kenaikan harga jual yang diterapkan UNVR saat itu berkisar di 14—15 persen dan ditempuh untuk meminimalisir tekanan pada laba. Sayangnya, langkah tersebut tidak diikuti oleh pesaing pada segmen produk yang sama. Konsumen juga lebih memilih untuk bergeser ke produk lain dengan ukuran dan harga yang lebih terjangkau.

“Karena kompetitor tidak mengikuti penyesuaian harga seperti kami, kami kembali memutuskan untuk menyesuaikan kembali harga jual. Kalau produk kami jauh lebih mahal daripada kompetitor, kami akan kehilangan pangsa pasar,” katanya.

Menghadapi semester II/2023, Ira mengatakan Unilever akan menerapkan kebijakan harga jual yang didasari pada profil setiap merek dan kekuatannya di pasar. Hal ini untuk menjaga pangsa dan mencegah beralihnya konsumen ke brand lain.

“Pada semester kedua price growth akan modest. Bukan berarti tidak ada penyesuaian harga sama sekali. Namun kami akan melihat bagaimana peluangnya di setiap merek agar tidak overpriced dibandingkan dengan pesaing,” tutur Ira.

Dia mengatakan Unilever telah melakukan intervensi harga selama empat kuartal terakhir untuk memastikan bahwa merek-merek dalam portofolionya memiliki daya saing yang kuat.

Terlepas dari kebijakan harga yang telah diterapkan, margin kotor UNVR mencetak rekor tertinggi dalam delapan kuartal terakhir pada kuartal II/2023 di angka 50,5 persen.

Ira mengatakan capaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper