Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Sri Prakash Lohia, PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) akan membagikan dividen senilai Rp157,04 miliar atau setara Rp240 per saham pada hari ini, Selasa (25/7/2023). Dividen ini setara dengan 23,47 persen dari total laba bersih yang dikantongi perusahaan.
Cum dividen INDR di pasar reguler dan pasar negosiasi telah berlangsung pada 6 Juli 2023. Sementata itu, Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi pada 7 Juli 2023.
Selanjutnya cum dividen pasar tunai jatuh pada 10 Juli 2023, ex dividen pasar tunai pada 11 Juli 2023 dan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai alias recording date pada 10 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
Berdasarkan laporan keuangan 2022, INDR membukukan pendapatan bersih senilai US$936,14 juta atau setara dengan Rp14,72 triliun sepanjang 2022 (kurs rupiah Rp15.731).
Pendapatan tersebut didukung oleh pendapatan lokal yang tercatat sebesar US$493,87 juta setara Rp7,76 triliun dan pendapatan ekspor sebesar US$444,04 juta atau setara Rp6,98 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan INDR ikut naik sebesar 13,38 persen menjadi US$855,33 juta atau Rp13,45 triliun, dari sebelumnya sebesar US$754,33.
Baca Juga
Kemudian, beban umum dan administrasi INDR tercatat sebesar US$17,19 juta atau Rp270,41 miliar, sedangkan beban penjualan turun dan tercatat US$6,92 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kinerja tersebut mengantarkan bottom line INDR di posisi positif atau laba sebesar US$42,53 juta yang setara dengan Rp669,03 miliar. Laba tersebut turun 49,70 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Indorama Synthetics merupakan emiten milik Sri Prakash Lohia yang didirikan pada tahun 1973. Saat itu, Lohia mulai merintis bisnis tersebut bersama ayahnya sesaat setelah pindah ke Indonesia. Saat ini Sri Prakash Lohia menjabat sebagai Presiden Komisaris perseroan.
INDR mulai memproduksi benang pintal tahun 1976. Pada 1991, Indorama Synthetics melakukan diversifikasi dan merambah industri serat poliester. Sementara itu resin poliester botol (PET) mulai diproduksi tahun 1995.
Per 30 Juni 2023, Indorama Holdings B.V dan PT Irama Investama merupakan pemegang saham pengendali Indorama dengan kepemilikan masing-masing sebesar 67,28 persen dan 25 persen. Sementara itu, masyarakat mengempit 7,72 persen.
Indorama Holdings B.V yang mengempit 440,24 juta saham INDR bakal menerima dividen sebesar Rp105,65 miliar dan PT Irama Investama dengan kepemilikan 163,60 juta saham akan memperoleh dividen Rp39,26 miliar. Adapun masyarakat akan mendapat jatah sebesar Rp12,12 miliar.