Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Humpuss Maritim (HUMI), Satu Lagi Emiten Tommy Soeharto Bakal IPO

Humpuss Maritim Internasional (HUMI) adalah anak usaha HITS, emiten milik anak Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto kembali fokus mengembangkan Goro, yaitu bisnis di sektor retail untuk turut mendorong sektor UKM nasional berkembang./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten perkapalan yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia PT Humpuss Maritim International Tbk. (HUMI) merupakan anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) milik Tommy Soeharto

Berdasarkan prospektus, dominasi saham HUMI dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) sebesar 89,99 persen atau sebanyak 13,80 miliar, kemudian PT Humpuss Transportasi Kimia sebesar 1,5 miliar saham atau setara 10 persen dan Koperasi Karyawan Bhakti Samudra sebesar 0,002 persen atau sebanyak 330.000 lembar saham. 

Setelah melantai di Bursa, HITS akan menggenggam sebanyak 71,99 persen, PT HTK sebesar 8 persen, Koperasi karyawan 0,002 persen dan masyarakat sebesar 15 persen.

HITS merupakan emiten milik anak Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Sigit Harjojudanto melalui PT Humpuss. Porsi kepemilikan 60 persen saham digenggam Tommy dan 40 persen saham dikendalikan Sigit. 

HUMI memiliki enam anak usaha, salah satunya PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) yang melantai di Bursa sejak September 2021, HUMI menggenggam 84,79 persen sahamnya. Kemudian PT PCS Internasional, PT OTS Internasional, PT Humpuss Transportasi Curah, PT MCS Internasional dan ETSI Hutama Maritim yang masing-masing sebesar 99,99 persen. 

Adapun HUMI akan menawarkan maksimal 2,70 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan. Jumlah ini setara 15 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. 

Nilai nominal saham adalah Rp100 per saham, dan harga penawaran awal sebesar Rp100 hingga Rp150 per saham. 

“Bersamaan dengan IPO, Humpuss Maritim juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.353.500.000 waran seri I atau sebesar 7,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan,” tulis manajemen Humpuss Maritim dalam prospektus yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia, Senin (17/7/2023).

Berdasarkan data prospektus, HUMI membukukan pendapatan usaha sebesar US$23,26 juta atau setara Rp348,37 miliar (kurs jisdor 31 Maret 2023: Rp14.977). Angka tersebut naik 9,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$21,31 juta. 

Kemudian beban pokok sepanjang kuartal I/2023 tercatat sebesar US$15,08 juta, setara dengan Rp225,90 miliar atau naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$14,21 juta. Alhasil laba kotor juga meningkat tipis menjadi US$8,17 juta setara Rp122,39 miliar dari US$7,09 juta. 

Sementara itu, laba tahun berjalan setelah efek penyesuaian laba entitas yang bergabung yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$3,93 juta atau setara Rp58,93 miliar. Posisi itu naik 26,76 persen dibandingkan dengan periode kuartal I/2022 yang tercatat sebesar US$3,10 juta.

Saat ini, bidang usaha yang dijalankan HUMI melalui entitas anak ditunjang dari penyediaan jasa persewaan kapal, terutama untuk pengangkutan gas alam cair (LNG), jasa layanan angkutan bahan bakar premium dan crude oil, pengangkutan bahan kimia dan petrokimia, jasa penunjang kegiatan lepas pantai, jasa pengerukan, penyediaan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) melalui entitas anaknya, serta jasa penunjang armada laut.

Pengelolaan kapal HUMI dipastikan mengacu pada peraturan yang berlaku pada industri tersebut yang mengedepankan aspek operasi kapal, pelaut, lingkungan kerja dan keselamatan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper