Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik hari ini, Selasa (11/7/2023) seiring dengan penguatan saham BBCA, BBRI, TLKM.
IHSG naik 0,20 persen atau 13,46 poin menjadi 6.744,50 pada pukul 09.02 WIB. Terpantau 183 saham naik, 118 saham turun, dan 238 saham stagnan.
Di jajaran big caps, saham BBCA naik 0,55 persen, TLKM naik 0,51 persen, dan BMRI naik 0,97 persen. Adapun, di jajaran top gainers saham WIDI melonjak 10 persen.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada posisi 6.371 atau naik sebesar 0,22 persen pada Senin (10/7/2023). Saham PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) menduduki posisi teratas top gainers usai penawaran perdananya.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan Pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan kondisi sideways. Namun, rilis data perekonomian mengenai cadangan devisa kembali mewarnai pergerakan IHSG.
"Masih adanya sentimen dari tercatatnya capital inflow secara ytd yang juga akan turut menopang pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.
Baca Juga
Peluang risiko koreksi wajar tetap harus diwaspadai oleh para investor. Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas dalam rentang 6.636 - 6.798.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pada perdagangan Senin (10/7) IHSG ditutup naik tipis sebesar 0,22 persen atau 14,58 poin di level 6.731,04.
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.690–6.780,” kata Ratih dalam riset harian, Selasa (11/7/2023).
Pergerakan IHSG tersebut memiliki beberapa sentimen dalam negeri dan luar negeri. Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan konsumen (IKK) Indonesia turun menjadi 127,1 pada Juni 2023 dari level tertinggi selama 12 bulan di Mei yang sebesar 128,3.
Namun menurut BI angka keyakinan konsumen masih terjaga di zona optimis, didorong oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Secara rinci BI menjelaskan, IKE dan IEK bulan Juni 2023 masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 118,9, dan 137,8.
Dari mancanegara, data Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) menunjukkan penjualan kendaraan di China naik tipis 0,14 persen YoY menjadi 2,51 juta unit pada Juni 2023 setelah naik 27,9 persen YoY di bulan sebelumnya.
Pada Semester I-2023, penjualan mobil tumbuh sebesar 8,84% dari periode yang sama tahun lalu menjadi 13,12 juta unit. Disisi lain, Producer Price Index (PPI) China turun 5,4 persen YoY pada Juni 2023, lebih dalam dari bulan sebelumnya yang turun sebesar 4,6 persen YoY dan di bawah perkiraan pasar yaitu 5,0 persen YoY.
Data mencatatkan sembilan bulan beruntun deflasi produsen dan penurunan tercepat di China sejak Desember 2015 di tengah melemahnya permintaan akan komoditas.
Sementara itu, Jepang mencatatkan surplus transaksi berjalan menjadi JPY1.862,4 miliar pada Mei 2023 dari JPY773,4 miliar pada bulan yang sama tahun lalu. Ini adalah surplus dalam empat bulan beruntun di negara tersebut.