Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Rencana Ekspansi Amman Mineral (AMMN) Usai IPO

Amman Mineral International (AMMN) berecana menyuntik modal anak usaha sebagai langkah ekspansi usai melaksanakan IPO pada Jumat (77/2023) yang lalu.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 7 Juni yang lalu. Sederet langkah ekspansi telah dipersiapkan emiten tambang tersebut untuk menggenjot kinerja perseroan.

Pada pelaksanaan IPO kemarin, AMMN berhasil meraup dana sekitar Rp10,72 triliun dari pelepasan 6,3 miliar saham kepada publik atau sekitar 8,8 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dari perolehan tersebut, perseroan akan mengalokasikan sejumlah dana untuk proyek ekspansi.

Pertama, dana sebesar Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua, dana sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Terakhir, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.

Direktur Utama PT Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie menyatakan bahwa pihaknya meyakini prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia.

“Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia,” ujar Alexander dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu (9/7/2023).

Keyakinan tersebut diperkuat oleh kondisi AMMN yang merupakan emiten tambang emas dan tembaga terbesar kedua setelah PT Freeport dan merupakan emiten tambang emas terbesar sebagai perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Amman Mineral Internasional saat ini mengoperasikan tambang Batu Hijau di Pulau Sumbawa. Berdasarkan data prospektus, sepanjang 2020 AMMN memproduksi 578.965 ton konsentrat tembaga yang terdiri dari 293,9 Mlbs tembaga, 132,1 Koz dan 813,4 Koz troy ounce perak.

Pada tahun yang sama, Grup menjual 562.663 ton konsentrat tembaga, dengan rincian 271,2 Mlbs tembaga bernilai US$791,89 juta, 117,7 Koz emas bernilai US$211,20 juta.

Terkhusus untuk kegiatan penambangan emas, AMMN mencatatkan produksi emas sebanyak 156,4 Koz (156.400 troy ounce)sepanjang 2021. Lonjakan produksi emas terjadi di sepanjang 2022 di mana AMMN mencatatkan peningkatan produksi emas hingga 371,47 persen menjadi 730,7 Koz.

Sementara per Februari 2023, AMMN memproduksi emas sebesar 100 Koz atau sekitar 100.000 troy ounce naik tipis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 95,6 Koz.

Peningkatan produksi emas juga berimbas kepada penjualan bersih emas yang tercatat sebesar US$268,59 juta sepanjang 2021 dan sebesar US$1,22 miliar sepanjang 2022. Adapun per Februari 2023 penjualan tercatat sebesar US$173,58 juta.

Peningkatan produksi emas AMMN juga akan ikut terdongkrak seiring dengan penambangan Fase 7 dan pengembangan Fase 8 tambang Batu Hijau yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

AMMN juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046.

Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang.

Data cadangan bijih AMMN untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper