Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung meningkat selama perdagangan sepekan 3-7 Juli 2023, setelah libur panjang Iduladha. Investor asing tercatat cenderung mengakumulasi saham.
Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menyampaikan mengawali pekan pertama bulan Juli atau sepekan setelah libur Iduladha pada periode 3 hingga 7 Juli 2023, data perdagangan BEI berada pada teritori positif.
"Peningkatan sebesar 24,69 persen terjadi pada frekuensi transaksi harian Bursa menjadi 1.209.956 transaksi dari 970.372 transaksi pada pekan sebelumnya," paparnya dalam siaran pers.
Peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 19,26 persen, yaitu melonjak dari Rp7,78 triliun pada pekan lalu menjadi sebesar Rp9,28 triliun pada penutupan pekan ini.
Rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan mencatatkan peningkatan sebesar 17,94 persen menjadi 17,75 miliar saham dari 15,05 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa meningkat 2,48 persen menjadi Rp9.693,943 triliun dari Rp9.459,175 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Baca Juga
Pergerakan IHSG sepekan ini menguat 0,82 persen dan kembali pada level psikologis 6.700 atau tepatnya berada pada posisi 6.716,459 dari 6.661,879 pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada Jumat (7/7/2023) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp38,44 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,83 triliun.
IPO dan Obligasi
Terdapat 4 pencatatan obligasi dan 1 sukuk ijarah yang diterbitkan pada Jumat (7/7/2023). Emiten terafiliasi Lo Kheng Hong dan konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I Tahun 2023 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV Global Mediacom Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI.
Nilai nominal masing-masing sebesar Rp850 miiliar untuk obligasi dan sukuk ijarah. PEFINDO menyematkan peringkat idA+ (Single A plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A plus syariah) untuk sukuk ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali
amanat emisi ini.
Selanjutnya, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. milik Garibaldi Thohir menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dalam 2 seri, yaitu Seri A (TRIM01ACN1) senilai Rp100 miliar dan Seri B (TRIM01BCN1) Rp308,8 miliar.
PEFINDO memberikan peringkat idA (Single A) untuk obligasi ini. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Selanjutnya masih pada hari yang sama, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Subordinasi IV Bank BRI Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar.
Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk obligasi ini adalah idAA (Double A) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Kemudian, PT Astra Sedaya Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI ASDF Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2,5 triliun. Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk obligasi adalah AAA (idn) (Triple A). PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk kembali bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 48 emisi dari 38 emiten senilai Rp58,76 triliun. Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 517 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp454,87 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp3,19 triliun.
Pada hari yang sama pula, BEI kedatangan perusahaan tercatat ke-45 tahun 2023, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang tercatat pada Papan Utama BEI.
AMMN, entitas terafiliasi Grup Medco dan Grup Salim, bergerak pada sektor dan subsektor Basic Materials, serta berada pada kategori industri Metals & Minerals dengan subindustri Cooper.