Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cinema XXI Bagi Dividen Minimal 35 Persen Setelah IPO Mulai 2024

Pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, Nusantara Sejahtera Raya menargetkan dapat membagikan dividen 35 persen dari laba bersih pada 2024.
Cinema XXI
Cinema XXI

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pengelola jaringan bioskop Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. menargetkan dapat membagi dividen 35 persen dari laba bersih pada 2024.

Dalam prospektus yang terbit di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (7/7/2023), Cinema XXI menuturkan keputusan pembagian dividen akan dibuat berdasarkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas rekomendasi direksi Cinema XXI. 

"Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Cinema XXI menargetkan pembagian dividen minimal 35 persen dari laba bersih perseroan," tulis manajemen dalam prospektus. 

Kebijakan dividen ini, kata manajemen, mulai berlaku untuk laba bersih Cinema XXI setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 yang akan dibagikan pada 2024. 

Namun demikian, lanjut manajemen, tidak ada jaminan jika Cinema XXI akan mengumumkan dan mendistribusikan dividen. Direksi memiliki wewenang untuk menyesuaikan kebijakan dividen Cinema XXI setiap saat, untuk memastikan dividen dibayarkan secara seimbang, sehingga Cinema XXI dapat terus bertumbuh.

Sebagaimana diketahui, Cinema XXI menyebutkan akan melepas sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (8,33 miliar) saham dengan nilai nominal Rp8 pada prospektus ringkasnya. Jumlah saham itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. 

Cinema XXI menetapkan rentang harga penawaran awal Rp270-Rp288 per saham. Dengan rentang harga tersebut, Cinema XXI berpotensi meraih dana Rp2,25 triliun-Rp2,40 triliun setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cinema XXI juga akan melaksanakan program saham untuk karyawan (ESA) sejumlah 0,13 persen saham atau setara 11.112.000 (11,11 juta) saham.

Selain IPO, Cinema XXI juga akan melaksanakan private placement 10 persen saham kepada beberapa investor strategis. Pelepasan saham dilakukan oleh PT Harkatjaya Bumipersada (HJB) sebanyak 8 persen, dan PT Adi Pratama Nusantara (APN) sejumlah 2 persen. 

Penjamin pelaksana emisi efek ialah PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia. Penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper