Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berada di Posisi Salah Harga, NH Korindo Lihat Peluang MTEL

NH Korindo Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL)
Direktur Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama MTEL Thedorus Adi Hartoko (tengah), dan Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama dalam Media Gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.
Direktur Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama MTEL Thedorus Adi Hartoko (tengah), dan Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama dalam Media Gathering Mitratel di Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — NH Korindo Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel karena harga berada di bawah valuasi.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi menyatakan saat ini harga saham anak usaha BUMN itu berada di bawah rata-rata kompetitornya. Oleh sebab itu dia melihat peluang beli oleh investor.

"Kami mempertahankan peringkat beli untuk MTEL dengan target harga Rp835 dan potensi kenaikan 25,56 persen yang mencerminkan FY2023 11,3 kali Forward EV/EBITDA," katanya dalam riset dikutip Senin (3/7/2023).

Menurutnya valuasi MTEL saat ini berada di angka yang cukup menarik dan cukup atraktif. Pasalnya saat ini MTEL diperdagangkan di bawah standar deviasi rata-rata EV/EBITDA sejak IPO. Leonardo menambahkan hal lain yang mendukung call ini adalah pertumbuhan jumlah penyewa dan pendapatan serta ekspansi terkait tower related business kedepannya seperti segmen FTTT dan PTTT serta Infrastruktur 5G.

Di sisi lain dia melihat hal yang menjadi risiko dari MTEL iadalah tidak tercapainya ekspektasi pertumbuhan baik dari pendapatan dan tingkat penyewaan.

Adapun secara fundamental, Leonardo melihat pada kuartal I/2023, terjadi kenaikan pendapatan 9,9 persen secara yoy menjadi Rp2,05 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,87 triliun. Secara EBITDA juga terjadi kenaikan 16,2 persen menjadi Rp1,67 triliun.

Sementara itu dari sisi laba bersih, Mitratel membukukan Rp501 miliar atau naik 9,1 persen yoy dari tahun sebelumnya di Rp459 miliar.

Sebelumnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya mengatakan perseroan memiliki keunggulan kompetitif untuk menarik minat operator telekomunikasi. Pasalnya anak usaha Telkom itu memiliki 36.439 menara per Maret 2023 atau setara dengan 45 persen market share di industri.

"Potensi pertumbuhan pendapatan didukung permintaan sewa tower dari operator Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, dan Smartfren di kuartal II hingga kuartal IV tahun ini. Pertumbuhan finansial akan menjadi katalis positif terhadap harga saham yang ditargetkan," jelas Niko dikutip Selasa, (3/7/2023).

Menurutnya terdapat potensi kenaikan pendapatan, laba bersih dan EBITDA Mitratel di atas 10 persen pada 2023. Di sisi lain, Mitratel juga memiliki portofolio bisnis lain terkait menara (Tower Related Business) yang mencatatkan pendapatan senilai Rp128 miliar per Maret 2023.

Mitratel juga memperluas portofolio di sektor fiber optic dengan membangun 8.876 km secara organik pada Januari-Maret tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper