Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Sarana Properti (KSP) berencana menambah gudang-gudang baru akibat permintaan yang membludak.
Manager Industrial Estate & Housing Krakatau Sarana Properti (KSP) Agung Laksono Nugroho mengatakan pembangunan gudang-gudang baru itu pada lahan kawasan industri 1 dan 2. Adapun total lahan yang tersisa mencapai 40 hektare.
“Kami berencana untuk menggunakan 10 persen dari sisa lahan tersebut untuk membangun gudang-gudang yang baru,” ujar Agung dalam keterangan tertulis pada Senin, (3/7/2023).
Menurutnya permintaan sewa gudang masih mengalami penguatan sedangkan seluruh unit yang ada sudah penuh disewa. Bahkan, Agung sempat mengaku bahwa ia sering menolak permintaan calon penyewa karena ketiadaan kapasitas khususnya di kawasan industri Cilegon.
“Kadang kita sering menolak permintaan calon penyewa karena memang sudah tidak ada stok yang tersisa lagi. Itu yang menjadi alasan PT KSP akan membangun gudang-gudang baru di kawasan industri 1 dan 2,” jelas Agung.
Selain itu, KSP juga tengah melakukan kajian untuk pengembangan gudang di kawasan industri 3 dan menyambut potensi kerjasama dengan kawasan industri lainnya di Tanah Air. “Tugas kami yang terpenting adalah membuat nyaman para calon penyewa gudang maupun mereka yang sudah loyal di kawasan industri Krakatau,” ujar Agung.
Baca Juga
Sebagai informasi, saat ini gudang yang disediakan oleh PT KSP di kawasan industri Cilegon mayoritas digunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan curah, seperti gandum, bungkil, kedelai, dan jagung. Kendati demikian, saat ini adapula yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia.
Kemudian, biasanya penyewa akan menggunakan gudang mulai dari satu bulan hingga tiga tahun. Adapun 90 persen penyewa gudang di kawasan Cilegon adalah investor lokal dan sisanya merupakan investor asing.
Perlu diketahui bahwa saat ini sektor transportasi dan pergudangan masih menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada triwulan pertama 2023. Menurut data dari BPS, pertumbuhan kedua sektor itu meningkat 15,93 persen daripada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Adapun pencapaian realisasi investasi sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi pada tahun lalu sudah berada di posisi ketiga setelah Industri Logam Dasar, Barang Logam, bukan Mesin dan Peralatannya, dengan nilai Rp134,3 triliun.