Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara kalori tinggi, PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. (BOSS) menorehkan kinerja negatif dengan mencatatkan kerugian pada kuartal I/2023 dibanding periode tahun sebelumnya yang mencetak laba.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) BOSS menderita rugi Rp36,63 miliar pada tiga bulan pertama 2023, dibanding kuartal I/2022 yang meraih laba bersih Rp3,5 miliar.
Penjualan bersih perseroan juga terpantau turun 21,48 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp43,65 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp55,60 miliar.
Secara rinci, tahun ini penjualan neto perseroan hanya kepada Rockbridge Energy Pte Ltd sebesar Rp43,65 miliar sebagai pelanggan tunggal. Sedangkan pada kuartal I/2022, kontribusi pendapatan dari pelanggan BOSS yakni PT Mikhael Wirausaha Abadi sebesar Rp23,78 miliar, PT Indonesia Amanah Hidayah Rp12,51 miliar, dan Rockbridge Energy Pte Ltd yang menyumbang Rp19,30 miliar.
Kendati demikian, BOSS memiliki rencana strategis untuk membalikkan rugi menjadi laba pada 2023 demi mempertahankan kelangsungan usahanya. Salah satu strateginya yaitu melakukan kerja sama dengan PT Anggun Miling Esajaya (AME) sejak Juli 2021 lalu dan akan dilanjutkan tahun ini.
Diketahui, PT Anggun Miling Esajaya akan menyuntik dana sebesar US$4 juta atau sekitar Rp60,26 miliar (asumsi kurs Rp15.067/dolar AS) kepada BOSS untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara.
Baca Juga
"Ke depannya Grup dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi tambang dengan kapasitas produksi kurang lebih 40.000 sampai 50.000 ton batu bara per bulan. Hal ini sudah mulai dilaksanakan antara Grup dengan AME pada 2023, yang diharapkan Grup akan mencatatkan laba pada 2023," tulis manajemen BOSS dikutip Jumat, (30/6/2023).
Menariknya, beban pokok penjualan justru tercatat naik 25,67 persen yoy menjadi Rp39,27 miliar dibanding periode tahun sebelumnya Rp31,24 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan terpangkas 81,99 persen yoy menjadi Rp4,38 miliar dibanding periode sebelumnya Rp24,35 miliar.
Secara neraca, total aset BOSS turun menjadi Rp687,44 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp699,10 miliar.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp763,46 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp738,49 miliar. Sedangkan ekuitas masih negatif Rp76,01 miliar atau meningkat dibanding posisi Desember 2022 yang negatif Rp39,38 miliar.