Bisnis.com, JAKARTA — Grup Sinarmas PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) memutuskan tidak menebar dividen untuk tahun buku 2022. BSDE terakhir membagikan dividen pada 2017 dengan nilai mencapai Rp96,23 miliar.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan seluruh laba bersih yang dibukukan akan dimasukkan dalam saldo ekuitas setelah dikurangi untuk dana cadangan. Hal ini demi memperkuat modal kerja BSDE ke depannya.
“Dalam hal ini, BSDE mencatatkan seluruh laba setelah dikurangi dana cadangan, ke dalam saldo ekuitas untuk memperkuat struktur modal dan sebagai modal kerja untuk tumbuh berkelanjutan,” ujar Hermawan dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (30/6/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan BSDE berencana meluncurkan produk-produk baru dengan harga mulai dari Rp1 miliar sampai Rp30 miliar per unit.
Beberapa jenis produk yang akan diluncurkan adalah rumah tapak untuk segmen menengah hingga premium, produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial, serta kavling tanah ventura bersama.
Adapun per Maret 2023, BSDE memiliki persediaan real estat di luar hotel sebesar Rp13,13 triliun dan persediaan lahan atau landbank seluas 3.847 hektare. Persediaan tersebut dinilai menjadi modal bagi BSDE untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan kedepannya.
Baca Juga
“BSDE juga memiliki keunggulan dalam hal persediaan. Hal ini penting untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” katanya.
BSDE tercatat membukukan penjualan pemasaran atau marketing sales sebesar Rp2,1 triliun per Maret 2023. Perolehan ini setara dengan 24 persen dari target Rp8,8 triliun untuk 2023.
Adapun unit bisnis komersial yang mencapai Rp661 miliar bersumber dari penjualan lahan komersial sebesar Rp200 miliar di BSD City, apartemen sebesar Rp102 miliar, dan ruko/business loft sebesar Rp359 miliar.
“BSD City sebagai flagship project Sinar Mas Land yang dikelola oleh BSDE tercatat sebagai proyek dengan angka penjualan hunian maupun komersil terbesar dibandingkan proyek lain,” tuturnya.
Sebagai informasi, BSDE terakhir membagikan dividen pada 2017 dengan besaran Rp96,23 miliar atau Rp5 per saham. Dividen tersebut diambil dari 5,36 persen laba bersih perseroan sepanjang tahun buku 2017 mencapai Rp1,8 triliun.
Sepanjang 2022, BSDE membukukan pendapatan senilai Rp10,2 triliun. Pendapatan ini naik 33,71 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp7,65 triliun.
Adapun BSDE membukukan peningkatan laba bersih hingga 80,42 persen menjadi Rp2,43 triliun sepanjang tahun lalu. Laba bersih ini naik dari capaian 2021 yang sebesar Rp1,34 triliun.