Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turunnya Harga Batu Bara Himpit Saham PTBA dan ADRO, Kemana Bergerak?

Penurunan harga batu bara ikut menghimpit pergerakan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Alat stacker-reclaimer batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)/Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
Alat stacker-reclaimer batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)/Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan harga batu bara ikut menghimpit pergerakan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). Mampukah kedua perusahaan batu bara ini menjaga kinerja di tengah anjloknya harga batu bara?

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menuturkan pihaknya mengasumsikan harga rata-rata batu bara Newcastle pada tahun ini adalah US$175 per ton. 

"Dengan asumsi pada semester II/2023 nanti harga ada di US$125-US$130 per ton," ucap Darmawan saat dihubungi Bisnis, dikutip Rabu (26/6/2023).

Dia melanjutkan, katalis utama dari harga batu bara ini masih akan didorong dari pemulihan ekonomi China yang masih lebih lambat dari yang diharapkan.

Riset Mirae Sekuritas yang ditulis Rizkia Darmawan, Jennifer A. Harjono, dan Abyan H. Yuntoharjo sebelumnya menyebutkan China telah menyimpan batu bara dalam jumlah yang lebih tinggi selama dua bulan terakhir. Sekalipun pemulihan ekonomi lebih buruk dari yang telah diharapkan. 

Mirae Sekuritas juga menyebut jika ekonomi China pulih lebih cepat pada paruh kedua 2023. Dengan begitu mereka mengasumsikan  adanya kemungkinan terjadinya lonjakan permintaan untuk batu bara.

Mirae Sekuritas memprediksi harga batu bara Newcastle masih rentan terhadap tekanan penurunan mengingat dinamika permintaan dan pasokan di pasar batu bara global secara jangka pendek. Faktor pemulihan ekonomi China yang sedang berlangsung menjadi sentimen utama harga emas hitam tersebut.

Meski demikian, Mirae Sekuritas juga memperkirakan terdapat permintaan yang kuat dari India untuk memberikan dukungan bagi harga batu bara. 

Selain dari India, Darmawan melihat perang yang tengah terjadi di Rusia juga dapat menggerakkan harga batu bara. "Tapi, kita bisa pantau juga sekarang terkait perang Rusia bagaimana," tuturnya.

Dia menjelaskan, apabila perang Rusia kembali mendisrupsi suplai minyak dunia, menurut Darmawan efeknya akan menyebabkan kenaikan harga komoditas lainnya.

Aadpun Mirae Sekuritas masih mempertahankan pandangan netral untuk sektor batu bara. Mirae Sekuritas memberikan rating trading buy dengan target price (TP) di Rp3.300 untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), dan hold untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan TP Rp30.400.

Kemudian, trading buy untuk saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) dengan TP Rp1.595, dan Mirae Sekuritas menurunkan ratingnya untuk saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dari buy menjadi hold, dengan TP Rp3.175.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper