Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menargetkan kontribusi pendapatan PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel akan meningkat menjadi 80 persen di tahun 2023, setelah penggabungan dengan lini bisnis IndiHome.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menuturkan sekitar 80 persen pendapatan Telkom atau TLKM akan berasal dari Telkomsel nantinya.
"Jadi kita bisa melihatnya sebagai consumer bisnis kami ada di Telkomsel, dari seluler, broadband ada di sana, termasuk fixed wireless access," kata Heri dalam konferensi pers pemisahan IndiHome oleh Telkom ke Telkomsel di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Heri melanjutkan, pendapatan Telkomsel akan dicatatkan seluruhnya pada pendapatan konsolidasi TLKM. Di sisi lain, TLKM juga mengidentifikasi efisiensi biaya yang akan didapatkan dengan spin-off ini.
Sementara itu, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia Ahmad Reza menuturkan saat ini kontribusi Telkomsel ke pendapatan TLKM sekitar 65 persen.
"Iya, setelah penggabungan kontribusi Telkomsel bisa meningkat menjadi 80 persen," tutur dia.
Baca Juga
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan integrasi IndiHome ke Telkomsel menjadi tonggak penting bagi Telkomsel sebagai bagian dari Telkom Group.
"Integrasi IndiHome ke Telkomsel juga mencakup pengelolaan bisnis dan pelanggan untuk beberapa layanan seperti internet, telepon rumah, Internet Protocol Television, dan ragam bundling layanan digital consumer lainnya," tutur Hendri dalam kesempatan yang sama.
Pengalihan IndiHome ke Telkomsel ini menandai refocus bisnis dalam Telkom Group, yakni segmen business-to-consumer (B2C) sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Sementara itu, Telkom akan fokus untuk menjadi pemimpin pasar pada segmen business-to-business (B2B) yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan Telkom yang lebih tinggi di masa mendatang.