Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mengajukan kebangkrutan, perusahaan media Vice Group Holding Inc. (VICE) siap diakuisisi oleh sekelompok lembaga keuangan yang dipimpin Fortress Investment Group, Soros Fund Management dan Monroe Capital dalam sebuah transaksi sekitar US$350 juta atau setara Rp5,23 triliun.
Mengutip Bloomberg, Jumat (23/6/2023), VICE mengatakan dalam pengajuan pengadilan kebangkrutan di AS pada Kamis waktu setempat bahwa mereka tidak menerima tawaran lain yang memenuhi syarat untuk asetnya sebelum lelang kebangkrutan. Oleh karena itu, prosesnya akan bergerak maju dengan penawaran yang dipimpin Fortress Investment Group.
Kesepakatan itu dalam bentuk tawaran kredit, yang memungkinkan pemberi pinjaman menggunakan hutang mereka untuk membeli aset perusahaan dari kebangkrutan. Kesepakatan itu akan membuat VICE tetap beroperasi dengan utang yang jauh lebih sedikit setelah keluar dari perlindungan pengadilan. Sidang untuk menyetujui penjualan dijadwalkan pada Jumat waktu setempat.
Fortress meningkatkan nilai penawarannya menjadi US$350 juta setelah sebelumnya menyetujui kesepakatan senilai sekitar US$225 juta ketika VICE mengajukan perlindungan pengadilan chapter 11 pada Mei 2023.
Pengajuan VICE adalah akhir dari kejatuhan panjang bagi sebuah perusahaan yang pernah bernilai US$5,7 miliar. Fortress Credit Corp. menempati peringkat di antara kreditur terjamin terbesar perusahaan media, dengan total klaim sekitar US$475 juta.
Gejolak keuangan yang dialami VICE sudah terlihat sejak April 2023, ketika perusahaan mengatakan akan membatalkan program TV populer Vice News Tonight sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Pembatalan program ini mengakibatkan pemutusan hubungan kerja pada divisi berita global perusahaan media digital tersebut.
Baca Juga
VICE menegaskan proses pengajuan kebangkrutan ini tidak akan mengganggu operasi harian untuk bisnis VICE, termasuk situs web andalannya, biro iklan Virtue, divisi Pulse Films, dan Refinery29, situs berita yang berfokus pada wanita yang diakuisisi oleh VICE pada 2019.