Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bus dan Truk Listrik VKTR Diproduksi Lokal Tahun Ini, Siapa Target Pasarnya?

Bus listrik dan truk listik VKTR akan dipasarkan kepada pemerintah (B2G) maupun kepada emiten lainnya (B2B).
Jajaran Komisaris dan Direksi PT VKTR Teknologi  Mobilitas Tbk. (VKTR) (Bisnis/ Rizqi Rajendra) 
Jajaran Komisaris dan Direksi PT VKTR Teknologi  Mobilitas Tbk. (VKTR) (Bisnis/ Rizqi Rajendra) 

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menargetkan dapat memproduksi bus listrik dan truk listrik secara lokal (completely knocked down/CKD) tahun ini. Target pasar kendaraan listrik komersial VKTR itu akan dipasarkan kepada pemerintah (B2G) maupun kepada emiten lainnya (B2B).

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan saat ini VKTR masih mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, China untuk digunakan sebagai armada TransJakarta.

Meski demikian, saat ini VKTR tengah merintis pembangunan pabrik di Indonesia yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun, diiringi peningkatan kapasitas setiap tahunnya.

"Kami berkomitmen mengembangkan fasilitas perakitan dengan peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Kami berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri [TKDN] yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Gilarsi dalam keterangannya dikutip Senin, (19/6/2023).

Adapun, dalam pembangunan pabrik bus dan truk listrik, perseroan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (intial public offering/IPO) pada Senin, (19/6/2023). Dalam IPO, saham VKTR mengalami oversubscribe atau kelebihan permintaan 38 kali.

VKTR menawarkan sebanyak-banyaknya 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham. Jumlah saham ini mewakili 20 persen saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil, VKTR meraup dana segar Rp875 miliar.

Mengacu prospektus IPO, sekitar 39,93 persen dana hasil IPO atau sekitar Rp349,38 miliar akan digunakan untuk belanja modal perseroan atau capital expenditure (capex) untuk pengembangan fasilitas perakitan bus dan truk listrik di Jl. Raya Magelang Purworejo KM 10, Jawa Tengah.

Komisaris Utama VKTR Anindya Bakrie menambahkan, selain fokus utama perseroan untuk membangun fasilitas perakitan bus dan truk listrik, dana IPO sisanya akan dialokasikan untuk meningkatkan modal kerja.

Anindya mengatakan perseroan menargetkan pada akhir tahun 2023 ini dapat segera memproduksi bus dan truk listrik secara lokal secara bertahap.

"Ini bertahap ya, dimulai dari CBU, mudah-mudahan di akhir tahun ini sudah bisa mencapai 30 persen TKDN, nanti tahun depan bisa naik lagi di 50 persen dan seterusnya," kata Anindya di Gedung BEI.

Untuk target pasarnya, selain TransJakarta, VKTR akan melakukan ekspansi pasar ke provinsi lainnya. Perseroan sudah melakukan testing di berbagai tempat seperti di Bali, Aceh, Surabaya, hingga Semarang. Mayoritas bus listrik VKTR akan dipasarkan melalui skema B2G (business-to-government).

Selain itu, penjualan truk listrik perseroan akan dipasarkan secara B2B atau business-to-business dengan berbagai emiten yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan sawit, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper