Bisnis.com, JAKARTA - Indeks High Dividen 20 mencatat pemulihan kinerja seiring peningkatan jumlah dividen yang dibagikan ke investor. Analis melihat prospek Indeks ini akan bergerak lebih stabil di semester II/2023.
Analis Infovesta Utama Arjun Ajwani mengatakan mayoritas saham di indeks HiDiv diisi oleh saham-saham big caps dengan fundamental solid. Terlebih, pada semester II/2023 kinerja saham-saham tersebut diproyeksikan akan bergerak lebih stabil dibandingkan dengan volatilitas yang sangat tinggi pada semester I/2023.
"Big caps perbankan dan sektor konsumer diproyeksi mendapatkan lebih banyak manfaat di sisa tahun ini, terutama juga karena kondisi fundamental domestik yang kondusif dan kampanye pemilu pada kuartal IV/2023 yang akan mendorong peningkatan signifikan terhadap saham-saham big caps," kata Arjun, Jumat (16/6/2023).
Arjun melanjutkan, dengan review berkala, dia melihat terdapat saham yang akan keluar dan masuk dalam indeks ini. Akan tetapi, untuk saat ini Arjun menilai belum ada sinyal saham-saham di konstituen ini akan dikeluarkan karena mayoritas emiten di indeks tersebut masih memberikan dividen yang tinggi dan dengan rasio yang tinggi.
Meski demikian, Arjun melihat terdapat beberapa emiten dengan dividen payout ratio yang turun secara tahunan.
"Tetapi tidak ada indikasi jelas mereka ada kemungkinan untuk keluar dari indeks tersebut," ucapnya.
Baca Juga
Arjun mencermati dari beberapa sektor di pasar modal, sektor kesehatan, transportasi, dan energi memberi dividen payout ratio yang paling tinggi.
Infovesta Utama merekomendasikan saham bank big 4, INDF, dan TLKM untuk saham-saham pada indeks High Dividen ini.
Menurutnya, seiring dengan situasi ekonomi makro saat ini, emiten perbankan big 4 bisa memanfaatkan kondisi tersebut melalui pendapatan NIM (net interest margin) yang lebih tinggi.