Bisnis.com, JAKARTA — PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) yang merupakan induk dari produsen ban PT Michelin Indonesia akan membagikan dividen sebesar Rp284,67 miliar untuk tahun buku 2022. Adapun jadwal pembayaran dividen tersebut akan dilaksanakan pada 14 Juli 2023 mendatang.
Manajemen MASA menjelaskan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 13 Juni 2023 yang lalu, telah menetapkan nilai dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham sebesar Rp31 per saham atau sebesar total Rp284,67 miliar.
Jumlah dividen tunai ini setara dengan 34,4 persen dari laba bersih perseroan sebesar US$52,91 juta pada 2022.
Adapun jadwal pembagian dividen MASA adalah, cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 21 Juni 2023, dengan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 22 Juni 2023. Kemudian cum date di pasar tunai pada 23 Juni 2023, dengan ex dividen di pasar tunai pada 26 Juni 2023.
Sementara itu, tanggal pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date pada 23 Juni 2023, dan tanggal pembayaran dividen pada 14 Juli 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, perseroan membukukan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD52,91 juta. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD58,73 juta dan total ekuitas mencapai USD324,83 juta.
Baca Juga
Sebagi informasi, pada 20 Juni 2022 PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) mengambil alih 99,93 persen saham produsen ban PT Michelin Indonesia. Akuisisi ini telah disetujui oleh para pemegang saham perseroan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Pada Akhir 2021, MASA telah mengumumkan akuisisi kepemilikan saham Michelin Indonesia dari Compagnie Générale Des Établissements Michelin (CGEM) senilai Rp206 miliar. Pada 17 Desember 2021, MASA menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Compagnie Générale des Etablissements Michelin.
Ketika itu, manajemen MASA menilai prospek Michelin Indonesia diyakini akan tetap menjanjikan khususnya ban motor. Untuk segmen ini dikatakan sudah menunjukan pemulihan pasar, hal ini tercermin pada utilisasi produk ban dan permintaan ban yang meningkat sejak kuartal I/2021.