Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan tengah melakukan negosiasi dengan investor asal China untuk menggarap proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) menggantikan posisi Air Products.
Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menuturkan pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan perusahaan asal China untuk proyek gasifikasi batu bara. Dia berharap perusahaan asal China ini dapat menggantikan Air Products.
"Itu memang perusahan dari China sedang berproses, sedang melakukan negosiasi. Tetapi mudahan mereka bisa menggantikan Air Products, dan kami kerja sama dengan kementerian supaya ini bisa berjalan dengan baik," kata Arsal di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Menurut Arsal, PTBA sangat mendukung program pemerintah melakukan hilirisasi. Secara internal, menurutnya pemerintah sudah menyiapkan kawasan industri untuk hilirisasinya. Sementara itu, dari sumber dayanya, PTBA memiliki cadangan hampir 3 miliar.
"Tinggal nanti negosiasi dengan pihak investor, siapapun investornya kami akan melakukan diskusi lebih dalam," ucapnya.
Adapun dengan mundurnya Air Products dari proyek gasifikasi, timeline proyek ini harus dijadwalkan ulang lagi oleh PTBA. Menurutnya, PTBA dengan Air Products sebelumnya telah membuat timeline pembangunan sekitar 3 hingga 4 tahun.
Baca Juga
Akan tetapi, Arsal optimistis pembangunan proyek gasifikasi dengan investor baru bisa lebih cepat dari timeline dengan Air Products.
Seperti diketahui, Air Products sempat menyatakan kesiapan investasi sebesar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp30 triliun untuk pengembangan gasifikasi batu bara menjadi DME bersama dengan PTBA di Muara Enim, Sumatra Selatan.
Proyek itu ditarget commercial operation date (COD) pada kuartal IV/2027 lewat kepemilikan saham mayoritas APCI sebesar 60 persen dan PTBA dan PT Pertamina (Persero) masing-masing 20 persen.
Sementara itu, masa kontrak APCI ditenggat selama 20 tahun dengan skema opsi BOT pada akhir kerja sama.
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun.