Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah ke 6.719, Saham KLAS, GOTO dan PTBA Merah

IHSG turun 0,05 persen ke 6.719 pada penutupan hari ini, Selasa (13/6/2023). Saham KLAS, GOTO dan PTBA terpantau parkir di zona merah.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,05 persen atau 3,3 poin ke evel 6.719 pada perdagangan Selasa (13/6/2023), setelah bergerak volatil hari ini. Emiten pendatang baru PT Pelayaran Kurnia Luatan Semesta Tbk. (KLAS) menjadi top losers pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 237 saham menguat, 291 saham melemah, dan 219 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.697-6.744. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.566 triliun.

Saham dengan penurunan terdalam hari ini adalah saham emiten pelayaran KLAS yang turun menyentuh ARB 14,72 persen ke level Rp168, disusul saham SAGE turun 14,71 persen ke Rp58, dan saham KAYU anjlok 14,47 persen ke Rp130.

Sementara itu dari jajaran big caps, saham GOTO tercatat turun 2,42 persen, BBNI turun 1,88 persen, dan saham PTBA turun 1,13 persen. Begitu pula saham ASII yang turun 0,37 persen, saham TLKM turun 0,49 persen, dan saham UNTR melemah 2,34 persen.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan dengan arahan solid dari mayoritas indeks global, IHSG berpeluang uji resistance di level 6.730-6.750 pada Selasa (13/6/2023). Secara teknikal, potensi penguatan lanjutan IHSG didukung oleh pelebaran positive slope pada MACD.

"Dari ekstenal, ekspektasi dipertahankannya The Fed Rate dalam FOMC 15 Juni 2023 juga menjadi sentimen yang menopang penguatan IHSG, setidaknya hingga tengah pekan ini," kata Valdy.

Dari dalam negeri, Indonesia Consumer Confidence mencatatkan peningkatan ke 128,3 di Mei 2023, dari 126,1 di April 2023. Hal ini memperkuat sentimen positif domestik, menyusul revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke 4,9 persen yoy di 2023 oleh World Bank.

Sentimen juga datang dari BI yang akan merilis data Pertumbuhan Penjualan Ritel YoY bulan April 2023 pada Selasa (13/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper