Bisnis.com, JAKARTA - PT Elnusa Tbk. (ELSA) menyetujui pembagian dividen senilai Rp189,03 miliar dan menetapkan jajaran direksi yang baru.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, Kamis (8/6/2023), pemegang saham ELSA menyetujui penggunaan laba bersih 2022 yang tercatat sebesar Rp378,06 miliar untuk dividen dan laba ditahan.
Perinciannya, sebesar Rp189,03 miliar atau 50 persen dari laba bersih tahun buku 2022 ditetapkan sebagai dividen tunai. Kemudian, sisanya sebesar Rp189,03 miliar atau 50 persen akan menjadi laba ditahan atau retained earning perseroan.
Selain memutuskan dividen, ELSA juga menyetujui perubahan direksi dengan memberhentikan dengan hormat Tenny Elfrida selaku Direktur SDM dan Umum dengan alasan telah selesainya satu periode masa jabatan. Untuk menggantikan posisinya, ELSA menyetujui pengangkatan Hera Handayani menjadi Direktur SDM dan Umum perseroan terhitung efektif sejak penutupan RUPS hari ini sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ketiga.
ELSA juga mengangkat kembali Agus Prabowo selaku Komisaris Utama.
Dengan demikian susunan direksi ELSA menjadi sebagai berikut:
Baca Juga
- Direktur Utama: John Hisar Simamora
- Direktur Keuangan: Bachtiar Soeria Atmadja
- Direktur Operasi: Charles Harianto Lumbantobing
- Direktur Pengembangan Usaha: Ratih Esti Prihatini
- Direktur SDM & Umum: Hera Handayani
Sedangkan, untuk susunan Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan, yaitu:
- Komisaris Utama: Agus Prabowo
- Komisaris: Wakhid Hasyim
- Komisaris Independen: Lusiaga Levi Susila
- Komisaris Independen: Hernawan Bekti Sasongko
ELSA menorehkan kinerja gemilang dengan membukukan laba bersih Rp114,91 miliar pada kuartal I/2023. Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih ELSA melonjak 53,35 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp74,93 miliar.
Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh meningkatnya pendapatan 28,53 persen yoy menjadi Rp3,14 triliun dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp2,44 triliun.