Bisnis.com, JAKARTA — PT Investree Radhika Jaya (Investree) menyebut minat investor ritel terhadap surat berharga negara (SBN) yang ditawarkan pemerintah sangat tinggi dengan ludesnya beberapa seri yang ditawarkan. Adapun Investree masih fokus dalam pasar primer untuk surat utang.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan minat investor tercermin dari ST010-T4 yang sudah terjual habis. Sementara untuk seri ST010-T2 juga terjual dengan cepat, meski terdapat penambahan kuota sebesar Rp8 miliar setiap jamnya.
Meski demikian, dia menyebut Investree belum memiliki kekuatan untuk menggaet investor retail pada pasar sekunder. Hal ini lantaran Investree hanya berperan sebagai penjual di pasar perdana atau primer.
“Sampai saat ini, fokus Investree adalah bagaimana bisa memasarkan produk SBN ritel secara optimal [SBR, ORI, ST, dan SR] dalam rangka mendukung inisiatif pemerintah,” ujar Adrian kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023).
Selain itu, langkah pemerintah yang melakukan pendalaman pasar SBN membuat Investree kian gencar melakukan edukasi produk SBN Ritel sebagai alternatif pendanaan bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio.
Demi menggaet lebih banyak investor, dia mengatakan Investree bersama Kementerian Keuangan rutin melakukan kegiatan pemasaran pada setiap seri surat utang. Mulai pemasaran pada media sosial, digital marketing, hingga edukasi dan sosialisasi.
Baca Juga
“Intinya, akan ada penguatan pada kegiatan pemasaran bersama antara Investree sebagai Mitra Distribusi dan Kementerian Keuangan,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan berencana menambah kuota penawaran Sukuk Tabungan seri ST010 yang ludes walaupun masa penawaran berakhir pada 7 Juni 2023.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) memutuskan untuk tidak menambah kuota pemesanan ST010T4 dengan tenor 4 tahun yang kini sudah terjual mencapai Rp3,3 triliun.
Kemenkeu memutuskan untuk menjaga kontinuitas ketersediaan ST010, sehingga menetapkan kuota ST010-T2 yang memiliki tenor 2 tahun akan ditambah secara terjadwal mulai Rabu, 24 Mei 2023.
"Untuk ST010T2 akan diterapkan sistem scheduler yakni dengan menambah kuota seri ini senilai Rp8 miliar secara berkala setiap satu jam," katanya.
Artinya, sistem akan menambahkan kuota Rp8 miliar per jam secara otomatis dan terjadwal. Penambahan kuota tersebut akan berjalan selama 24 jam setiap harinya, dan akan berlangsung hingga hari penutupan.