Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023

 PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengungguli emiten kategori logam dan mineral di ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023 dan keluar sebagai pemenang. 
CEO PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany bersama Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) dan rombongan mengecek pengerjaan smelter nikel di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
CEO PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) Febriany bersama Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited Chen Xuehua (Chairman Chen) dan rombongan mengecek pengerjaan smelter nikel di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengungguli emiten kategori logam dan mineral di ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2023 dan keluar sebagai pemenang. 

Emiten tambang nikel INCO menjadi pemenang BIA dalam kategori emiten logam dan mineral dengan lima nominasi emiten yaitu PT PAM Mineral Tbk. (NICL), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Ifishdeco Tbk. (IFSH) dan PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA). 

INCO sendiri merupakan tambang nikel yang digadang-gadang akan akan diakuisisi oleh Holding BUMN Tambang MIND ID lebih dari 11 persen. Vale Indonesia juga perlu melakukan divestasi sebesar 11 persen saham guna memenuhi syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), yakni minimal 51 persen saham kepada investor nasional atau pemerintah. 

Saat ini, komposisi pemegang saham INCO yaitu Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, adalah holding BUMN tambang MIND ID dengan kepemilikan 20 persen dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Adapun, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.

Sebelumnya pada kuartal I/2023, INCO membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 207 persen sejalan dengan peningkatan produksi serta harga nikel. 

Laba bersih tercatat US$98,1 juta setara Rp1,45 triliun (kurs tengah BI Rp14.882). Secara tahunan (year-on-year/YoY), laba bersih INCO pada kuartal I/2023 juga mengalami kenaikan sebesar 45,09 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar US$67,64 juta. 

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menerangkan produksi nikel dalam matte perseroan pada kuartal I/2023 adalah 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali Furnace 4 tahun lalu. 

“Pada kuartal I/2023, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong INCO membukukan laba bersih yang kuat, sebesar US$98,1 juta [setara Rp1,45 triliun], meningkat 207 persen dibandingkan dengan laba bersih triwulan sebelumnya," ungkapnya dalam keterangan, dikutip Rabu (31/5/2023). 

Harga realisasi rata-rata grup juga 18 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga kuartal IV/2022, yang mendorong pendapatan 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal IV/2022. 

Pada kuartal I/2023, pendapatan INCO tercatat US$363,18 juta setara Rp5,4 triliun naik 54,49 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$235,08 juta. Beban pokok pendapatan grup naik 60,33 persen dari US$142,35 juta pada kuartal I/2022 menjadi US$228,2 juta pada kuartal I/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper