Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Crazy Rich Kalimantan Haji Isam Mendadak ke Bisnis Minyak Goreng

Emiten perkebunan sawit milik Crazy Rich Kalimantan Selatan Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), secara mantap masuk bisnis minyak goreng.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021) - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021) - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit milik Crazy Rich Kalimantan Selatan Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), secara mantap melakukan diversifikasi bisnis ke produk minyak goreng non curah.

Adapun diversivikasi bisnis dilakukan setelah berhasil emiten Haji Isam itumenghimpun dana Rp366,8 miliar dari initial public offering (IPO) pada 2022.

Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya Temmy Iskandar mengatakan JARR telah memulai aktivitas produksi minyak goreng dengan kapasitas 250 ton per hari. JARR juga tengah membangun pabrik minyak kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton per hari yang ditargetkan rampung Desember 2023.

Temmy menambahkan bisnis JARR, terutama terkait dengan FAME, sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang cenderung dinamis. Oleh karena itu, kehadiran pabrik kelapa sawit bisa menjadi solusi bagi JARR untuk efisiensi di tengah keterbatasan margin yang diperoleh perusahaan.

“Itu jugalah yang membuat kami melakukan diversifikasi usaha yaitu dengan adanya pabrik minyak goreng. Saat ini kami fokus pada penjualan minyak goreng non curah karena kebijakan pemerintah juga sangat dinamis terkait minyak goreng,” kata Temmy melalui siaran pers, Senin (29/5/2023).

Terkait dengan minyak goreng, kebijakan pemerintah sangat dinamis terutama minyak goreng curah. Saat ini perusahaan fokus pada penjualan minyak goreng non curah. 

JARR sendiri memperoleh penambahan kuota FAME pada 2023. Temmy mengatakan hal tersebut bisa berdampak pada pendapatan JARR yang ditargetkan mencapai Rp5,1 triliun.

Adapun, belanja operasional pada 2023 dianggarkan sebesar 95 persen dari pendapatan dan laba ditargetkan bisa tumbuh daripada 2022.

JARR tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp4,70 triliun pada 2022. Capaian itu meningkat 659,46 persen dibandingkan dengan 2021 yang hanya berjumlah Rp619,85 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, laba bersih JARR pada 2022 mencapai Rp41,86 miliar atau naik 163,79 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp15,86 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper