Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) akan membagikan dividen senilai total US$60 juta atau setara Rp893,2 miliar (kurs Rp14.888 per dolar AS). Dividen ini rencananya akan dibagikan pada 16 Juni 2023.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direktur Utama BSSR Widada mengatakan dividen yang akan dibagikan ini setara dengan US$0,02 per saham atau Rp341,4 per saham. Dividen ini akan dibayarkan ke investor dengan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 7 Juni 2023.
"Dividen final untuk tahun buku 2022 adalah sebesar US$60 juta, yang akan didistribusikan ke 2,61 miliar saham dan akan dibayarkan penuh oleh BSSR," ujar Widada dalam RUPS.
Adapun, jadwal pembayaran dividen BSSR adalah cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Juni 2023, dengan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 6 Juni 2023. Kemudian cum dividen di pasar tunai pada 7 Juni 2023, dengan ex dividen di pasar tunai pada 8 Juni 2023.
Lalu, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 7 Juni 2023, dan tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 16 Juni 2023.
Adapun, sepanjang 2022, BSSR mencatatkan pertumbuhan dan kinerja positif, dengan laba tahun berjalan senilai USD239,9 juta, meningkat 16,93 persen.
Baca Juga
Sepanjang tahun lalu, BSSR melalui entitas anak PT Antang Gunung Meratus (AGM) memproduksi 15,52 juta MT batu bara atau meningkat 11,17 persen, dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 13,96 juta MT.
Pertumbuhan tingkat produksi ini membuat BSS membukukan peningkatan hasil penjualan hingga mencapai US$1,03 miliar, meningkat 48,84 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar US$691,37 juta.
Dengan hasil ini, BSSR membukukan laba tahun berjalan sebesar USD239,9 juta, atau tumbuh 16,93 persen dibandingkan akhir 2021 yang sebesar US$205,16 juta. Sementara itu, volume penjualan batu bara BSSR meningkat sebesar 9,44 persen secara year on year.
"Pencapaian kinerja BSSR tahun 2022 merupakan hasil pemanfaatan momentum kenaikan harga batu bara yang masih berlangsung sampai dengan akhir tahun 2022 dengan diimbangi oleh peningkatan produksi batu bara dan optimalnya berbagai program efisiensi biaya," tutur Widada.