Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusa Raya Cipta (NRCA) Targetkan Kontrak Baru Rp2,2 Triliun pada 2023

Emiten konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) menargetkan kontrak baru dapat mencapai Rp2,2 triliun pada 2023.
Emiten konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) menargetkan kontrak baru dapat mencapai Rp2,2 triliun pada 2023. Bisnis/ Ika Fatma Ramadhansari
Emiten konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) menargetkan kontrak baru dapat mencapai Rp2,2 triliun pada 2023. Bisnis/ Ika Fatma Ramadhansari

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) menargetkan kontrak baru dapat mencapai Rp2,2 triliun pada 2023. Target tersebut turun 6,38 persen dari capaian Rp2,3 triliun sepanjang 2022.

Direktur Utama NRCA Hadiwinarto Christanto mengatakan kontrak baru yang dikantongi mencapai Rp1,26 triliun per Mei 2023. Dia menyebut NRCA masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengejar target Rp2,2 triliun.

“Target kontrak tahun ini rencananya sekitar Rp2,2 triliun. Kontrak Rp1,2 triliun merupakan pencapaian sampai Mei 2023. Jadi memang cukup banyak yang harus dikejar untuk mencapai target tersebut,” ujar Hadiwinarto dalam paparan publik dikutip Minggu (28/5/2023).

Beberapa kontrak besar dengan total Rp1,26 triliun yang diperoleh per Mei 2023 adalah Plant Package 1 & 2 PT Akebono Brake Astra Indonesia (AAIJ) di Karawang, PM3 (Brawn Paper) & Warehouse di Karawang, dan RS Dirgahayu di Samarinda.

Berikutnya adalah Capital Cove di BSD Tangerang, Nava Park di BSD Tangerang, dan Hotel Moxy di Solo. Kemudian proyek lainnya adalah Moriah Hills di Gading Serpong Tangerang, Marriot The Luxury Collection di Labuan Bajo, dan PT Konverta Mitra Abadi di Palembang.

Dua proyek lainnya yang disoroti adalah Road & Drainage Phase 2 Pindodeli-2 di Karawang, dan Anaerobic Plant PM10 PT Tjiwi Kimia di Mojokerto.

Lebih lanjut, dia mengatakan proyek yang diperoleh lebih banyak pada komersial dan bangunan industri. Sementara untuk infrastruktur dari NRCA masih cenderung sedikit.

“Proyek-proyek yang komersial maupun industri kebanyakan diperoleh dari end user karena terutama banyak di properti,” jelasnya.

Adapun untuk skala proyek yang diperoleh maupun tender disebut tidak ada yang signifikan. Hal ini lantaran kondisi masih belum pulih dari level sebelum pandemi Covid-19. Dia juga menyebut pendanaan proyek NRCA masih sanggup menggunakan kas internal.

Dalam mengejar kontrak baru, NRCA akan mempertahankan pasar yang ada dari pemilik proyek maupun pelanggan tetap. NRCA juga akan lebih aktif dalam mencari peluang proyek baru di bidang properti, industri, infrastruktur dan yang related.

Selain itu, NRCA akan membangun kerjasama kemitraan dengan pihak asing, swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dilakukan melalui proyek-proyek kerja sama operasi (KSO).

NRCA mencatatkan kontrak baru sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut turun 12,2 persen dari Rp2,67 triliun pada 2021.

Beberapa proyek utama yang diperoleh NRCA sepanjang 2022 adalah Pakuwon Bekasi Mixed Use, Luxury Hotel Labuhan Bajo, PT Smelter Gresik, Underpass Akses Kadusirung 2 BSD, JHL Office S8 Gading Serpong, dan Fair Field By Marriot Hotel Jakarta.

Selanjutnya adalah Rumah Sakit Jantung Heartology Jakarta, Hotel Aston Serang, Gedung 2 Rumah Sakit Orthopedi & Traumatologi Surabaya, Gedung Perkantoran H2 Karawang, Apartement B Residence Grogol, Morrissey Ext Jakarta Pusat, Pabrik Ferron Cikarang, dan Silo Agri First.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper