Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Batu Bara ADRO Cs Turun Terus, Investor Bisa Beralih ke Saham Ini

Saham batu bara ADRO Cs yang terus turun membuat analis menyarankan untuk melakukan rotasi ke tiga sektor potensial.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Saham batu bara ADRO Cs yang terus turun membuat analis menyarankan untuk melakukan rotasi ke tiga sektor potensial. /adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Saham batu bara ADRO Cs yang terus turun membuat analis menyarankan untuk melakukan rotasi ke tiga sektor potensial. /adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) terus mengalami penurunan sejak awal tahun, bahkan anjlok 45,71 persen. Lalu, ke mana sebaiknya investor merotasi portofolio sahamnya?

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan pihaknya melihat terdapat tiga sektor yang memiliki potensi untuk memberikan performa baik tahun ini. 

"Sektor perbankan sebagai tulang punggung IHSG, membukukan kinerja yang cukup apik pada kuartal pertama, kami perkirakan masih akan menjadi incaran utama para investor global. Oleh karena itu masih akan menjadi pendorong utama IHSG pada tahun ini," kata Pandhu dihubungi Jumat (26/5/2023). 

Dia melanjitkan, meski tidak sekencang tahun lalu, tetapi prospek sektor perbankan masih positif, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan masih dapat bertumbuh diatas 5 persen YoY. 

Sektor berikutnya menurut Pandhu adalah sektor properti, yang selama ini dikenal sebagai salah satu alternatif investasi favorit masyarakat. Menurutnya, setelah tahun lalu memanen dan menikmati kondisi booming komoditas, banyak orang yang akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi.

Kemudian, lanjut Pandhu, jika dilihat dari outlook pasar saham yang relatif terbatas potensial upside-nya terkait kondisi resesi global, maka tentu menjadi logis untuk memilih berinvestasi di properti. Jika benar demikian, hal ini akan segera tercermin pada kinerja keuangan para emiten properti tahun ini. 

Di sisi lain, proyeksi tingkat suku bunga diperkirakan sudah mencapai area puncak membuat investor akan lebih nyaman, dan tidak terlalu khawatir salah perhitungan akibat perubahan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan yang dampaknya pada kenaikan cicilan dan sebagainya.

Sektor ketiga yang cukup menarik diperhatikan adalah sektor konsumer. Pandhu menilai turunnya harga komoditas akan memangkas beban produksi para emiten, yang akan profit margin meningkat, dan diharapkan dapat mendongkrak laba.

"Daya beli yang meningkat juga menjadi katalis positif bagi sektor ini," ucapnya.

Adapun, beberapa saham yang menarik pengganti ADRO Cs yang dapat diperhatikan antara lain BBNI, BMRI, CTRA, BSDE, KIJA, MYOR, dan ICBP.

===

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper