Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat membukukan penurunan rugi bersih sebesar 40 persen hingga kuartal I/2023. Telkom (TLKM) sebagai salah satu pemegang saham optimistis kerja sama keduanya ke depan akan membuahkan kinerja positif bagi kedua pihak.
Pada kuartal I/2023, GOTO mencatat rugi turun menjadi Rp3,86 triliun, atau turun 40,31 persen dibandingkan dengan posisi rugi kuartal pertama tahun lalu sebesar Rp6,47 triliun.
Penurunan rugi bersih GOTO terutama disebabkan oleh turunnya biaya dan beban GOTO sebesar 20,60 persen menjadi Rp7,37 triliun, dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,29 triliun.
Biaya dan beban ini mencakup beban pokok pendapatan senilai Rp1,35 triliun, beban umum dan administrasi Rp2,29 triliun, beban penjualan dan pemasaran Rp1,62 triliun, beban pengembangan produk Rp932 miliar, beban penyusutan dan amortisasi Rp706,14 miliar, dan beban operasional dan pendukung sebesar Rp463,6 miliar.
Selain itu, pendapatan bersih GOTO pun tercatat naik mencapai Rp3,33 triliun pada kuartal I/2023, meningkat 122,55 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp1,49 triliun.
Pendapatan bersih GOTO ini didorong oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp2,93 triliun, teknologi keuangan Rp244,2 miliar, e-commerce Rp2,23 triliun, logistik Rp547,1 miliar, dan segmen lainnya sebeasr Rp19,26 miliar.
Kerugian di GOTO akan berimbas kepada emiten yang berinvestasi di GOTO, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Investasi TLKM dimulai lewat penandatangan perjanjian pembelian saham oleh Telkomsel untuk memesan 29.708 lembar saham konversi GOTO senilai US$150 juta yang setara dengan Rp2,1 triliun pada 18 Mei 2021.
Telkomsel juga memesan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta yang setara setara Rp4,29 triliun. Berdasarkan perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GOTO melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham, menjadi 23,72 miliar lembar saham.
Dengan investasi dan stock split ini, maka Telkomsel tercatat memperoleh saham GOTO pada harga Rp270 per saham. Menanggapi hal ini, VP Investor Relation Telkom (TLKM) Edwin Sebayang mengatakan bahwa Telkom berinvestasi untuk terciptanya synergy value.
"Jadi kita tidak berfikiran untuk jangka pendek. Kalau kita lihat sih dengan sinergy value yang diharapkan ke depannya harusnya [kinerjanya] semakin bagus. Jadi, memang yang kita lihat untuk synergy value dalam jangka panjang bukan hanya dari kinerja keuangannya," tegasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Pada penutupan perdagangan Kamis (25/5/2023), saham TLKM terpantau turun 0,96 persen atau 40 poin ke Rp4.120. Sepanjang 2023 berjalan, harga saham TLKM masih mampu bertumbuh 9,87 persen. Adapun, dalam setahun harganya turun 13,63 persen.