Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti favorit Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) akan mendorong penjualan stok unit apartemen untuk mengejar target marketing sales 2023. Marketing sales Intiland yang turun 46,9 persen per kuartal I/2023 dinilai akibat lesunya minat masyarakat akan hunian.
Direktur Intiland Archied Noto Pradono mengatakan masih akan mendorong untuk penjualan segmen high rise. Adapun segmen ini menjadi satu-satunya yang mengalami pertumbuhan marketing sales per kuartal I/2023.
“[Kondisi] masih soft sekali dan belum pulih dari tahun lalu. Jadi, kita masih berharap untuk high rise ini kita masih push,” ujar Archied dalam konferensi pers, Rabu (24/5/2023).
Intiland tengah berupaya untuk meningkatkan penjualan stok unit atau inventori dari proyek-proyek berjalan. Beberapa stok unit tersebut diantaranya adalah i apartemen 1Park Avenue, Fifty Seven Promenade, Regatta, dan SQ Rés. Kemudian terdapat stok di Surabaya seperti Apartemen Praxis, The Rosebay, Sumatra36, dan Spazio Tower.
Di samping penjualan stok unit, Intiland juga tengah melakukan pengembangan baru pada sejumlah proyek khususnya segmen kawasan perumahan. Salah satunya adalah perumahan Amesta Living di Surabaya.
Proyek lainnya yang sedang dalam pengembangan baru adalah perumahan Brezza di Pantai Mutiara, Jakarta, area komersial di perumahan Talaga Bestari, dan klaster baru di Graha Natura, Surabaya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk pengembangan untuk proyek Brezza sedang dalam proses pengerjaan dan diperkirakan dapat meluncur pada awal kuartal III/2023.
“Ada banyak beberapa produk baru yang memang pelaksanaannya memang belum [terealisasi] ini. Jadi, kita masih mengandalkan produk yang jadi [stok unit],” tuturnya.
Direktur Utama Intiland Hendro Santoso Gondokusumo mengatakan sektor properti masih membutuhkan insentif dari pemerintah untuk mendongkrak kinerja.
Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan kondisi lapangan agar sektor properti dapat bertahan. Dia menyebut pemerintah dapat berdiskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk memberikan insentif.
“Paling penting adalah properti karena itu [merupakan] suatu yang cukup besar dalam lokomotif [perekonomian],” ujar Hendro di gedung Intiland Tower, Rabu (24/5/2023).
Sebagai informasi, Intiland membukukan marketing sales sebesar Rp256,6 miliar per kuartal I/2023. Nilai tersebut turun 46,9 persen dari Rp500,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).
Berdasarkan segmen, hanya mixed-use dan high-rise yang mengalami pertumbuhan positif, yakni naik 48,2 persen menjadi Rp83,8 miliar per kuartal I/2023. Sementara untuk perumahan residensial turun 60,7 persen menjadi Rp99,7 miliar, dan kawasan industri turun 56,8 persen menjadi Rp82,1 miliar.