Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp14.875 per Dolar AS

Rupiah ditutup menguat 0,10 persen ke Rp14.874,5 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (23/5/2023). Mayoritas mata uang asia juga menguat.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp14.875,5 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (23/5/2023). Rupiah ditutup menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,10 persen ke Rp14.874,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,05 persen ke 103,35.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,11 persen, dolar Singapura naik 0,04 persen, dolar Taiwan turun 0,18 persen, won Korea Selatan naik 0,45 persen, dan peso Filipina naik 0,17 persen.

Kemudian rupee India bergerak stagnan, yuan China melemah  0,30 persen, ringgit Malaysia turun 0,44 persen, dan baht Thailand turun 0,71 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS mencapai level tertinggi pada Selasa (23/5/2023) karena harapan akan pendapatan devisa AS yang meningkat.

Dari AS, Presiden Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCathy mengakhiri diskusi pada Senin malam tanpa kesepakatan mengenai cara meningkatkan batas utang pemerintah. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menambah urgensi situasi dengan menyatakan bahwa sekarang sangat mungkin departemennya akan kehabisan uang tunai pada awal Juni.

Faktor lain yang mendorong penguatan dolar adalah komentar pejabat bank sentral yang menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni masih menjadi opsi yang mungkin.

Sementara itu, dari dalam negeri sentimen datang dari pasar yang merespon positif terhadap surplus APBN pada periode April 2023, yang membuat aliran modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri.

James Bullard, Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, yang dikenal karena sikapnya yang hawkish, mendukung dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini untuk menekan inflasi. Sementara itu, rekannya di Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan bank sentral seharusnya memberikan sinyal bulan depan bahwa kebijakan ketat belum berakhir, meskipun mungkin ada jeda bulan depan.

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberi isyarat tentang kemungkinan jeda dalam pertemuan bank sentral bulan Juni pada sebuah konferensi pada hari Jumat, tetapi dia mungkin masih perlu meyakinkan beberapa rekannya.

Pemerintah melalui kementerian keuangan mengumumkan Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada periode April 2023 kembali mencetak surplus, yakni mencapai Rp234,7 triliun atau 1,12 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan keseimbangan primer juga tercatat surplus Rp374,3 triliun.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup menguat direntang  Rp14.850-Rp14.930.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper